Mohon tunggu...
Crystal
Crystal Mohon Tunggu... Guru - casual writer

pendidik, mendidik dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sedikit tentang Menjadi Vegetarian

17 Mei 2016   22:39 Diperbarui: 19 Mei 2016   09:45 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: treehugger.com

Saya adalah newbie vegetarian. Dimulai dari hari ulang tahun saya tahun lalu, saya memutuskan untuk menjalani pilihan ini. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata vegetarian? Mungkin sama seperti beberapa kolega saya "Kok bisa ya hidup tanpa daging?", "Kalau aku sih gak bisa gitu, kan daging enak", "Mungkin cuma ikut-ikutan lifestyle aja, paling nanti juga balik makan daging sebentar lagi." Tentunya orang boleh berkomentar apa saja, berpendapat adalah bebas dan tidak ada yang salah karena orang memang berbeda-beda. 

Kali ini saya akan mengupas sedikit tentang menjadi vegetarian. Menjadi vegetarian tampaknya baru-baru ini menjadi sebuah lifestyle yang dilakukan oleh kaum urban (pada umumnya). 

Dengan hanya makan sayur dan buah, tanpa makan daging, mereka percaya bahwa itu baik untuk kesehatan. Asupan protein yang biasanya didapat dari hewan digantikan dengan sayuran yang lebih banyak dan biji-bijian atau kacang-kacangan. Begitulah idealnya substitusi dari menjadi vegetarian. 

Menjadi vegetarian bisa berangkat dari berbagai alasan. Kesehatan seperti yang saya sebutkan di atas adalah salah satunya. Namun semata-mata ada juga alasan lain, yakni alasan kemanusiawian dan moral dari segi tertentu. 

Biasanya alasan inilah yang juga dilakukan oleh pemeluk agama tertentu yang mempercayai bahwa menjadi vegetarian adalah jalan mulia, karena menghormati hak hidup semua yang bernyawa dan berdenyut jantung. 

Manusia sejatinya berada dalam strata yang sama dalam alam ini ketika mempertimbangkan hak setiap makhluk hidup. Karenanya, manusia tidak selayaknya menghilangkan nyawa lain.

Berikutnya, menjadi vegetarian adalah bukan tentang diet atau ingin menjadi kurus (meskipun beberapa orang melakukannya untuk alasan ini dengan aturan ketat). Vegetarian juga dapat mengonsumsi nasi, karena nasi berasal dari tumbuhan. 

Vegetarian juga mengonsumsi goreng-gorengan, selama bahan pembuatannya tidak berasal dari hewan. Yang mana kita tahu bahwa nasi dan goreng-gorengan adalah pantangan bagi mereka yang ingin menjadi kurus. Jadi vegetarian adalah tentang tidak mengonsumsi hewani dan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah. 

Selain itu, vegetarian memiliki banyak jenis. Salah satunya adalah lacto-ovo-vegetarian yang saya jalani. Lacto-ovo-vegetarian adalah tidak mengonsumsi daging hewani, namun masih mengonsumsi telur dan susu berikut produk olahannya. 

Kemudian istilah yang asing di telinga kita adalah pescatarian, mereka yang tidak mengonsumsi daging hewani tapi masih mengonsumsi ikan laut maupun tawar berikut produk olahannya.

Banyak contoh vegetarian lain dengan batasan dan perkecualian yang asing di telinga awam, karenanya ketika kita mendengar kata vegetarian, silakan bertanya lebih lanjut kepada si pelaku, jenis vegetarian apakah yang dia jalani. Selanjutnya menjadi vegetarian adalah sama dengan orang awam pada umumnya. 

Beberapa orang lebih suka ikan laut segar, beberapa lebih suka daging steak yang disajikan panas, menjadi vegetarian berangkat dari banyak alasan dan pertimbangan dari masing-masing individu. 

Namun satu yang pasti dari semua jenis vegatarian adalah vegetarian mengurangi penggunaan gas karbon yang ditimbulkan dari proses peternakan dan pemrosesan daging hingga sampai ke tangan konsumen. Karenanya vegetarian secara tidak langsung adalah usaha untuk menyelamatkan bumi dari perubahan iklim. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun