Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini semakin berkembang. Salah satu bentuknya ialah internet. Internet menghubungkan satu pengguna ke pengguna yang lain semakin dekat tanpa memikirkan jarak maupun waktu tempuh perjalanan apabila ingin bertemu. Salah satu bentuk nyata dari internet ialah social media (Media Sosial). Seluruh negara merasakan dan seluruh warga dalam negara itu juga menggunakan social media, termasuk Indonesia.
Memangnya seberapa besar, pengguna media sosial di Indonesia?
Jadi, Indonesia merupakan pengguna internet yang meningkat pesat secara jumlah penggunanya. Tercatat dalam data Internet World Stats jumlah pengguna internet di Indonesia sejak November 2015 telah mencapai sebanyak 78 juta pengguna. Terbanyak ke empat se Asia setelah China, India dan Jepang. Lalu, menurut survey dari We Are Social sebanyak 88,1 juta pengguna internet terhitung sejak Januari 2016, dengan 79 juta diantaranya pengguna aktif. Adapun rincian lebih lanjut lagi sebanyak 15% pengguna aktif di platform Facebook dan lebih dari separuhnya ialah pengguna dengan kelompok usia 13-29 tahun atau usia remaja.
Dengan data ini, Indonesia merasakan banyak dampak dari berkembangnya internet utamanya media sosial. Namun, salah satu dampak yang disorot ialah fenomena Cyberbullying. Apalagi fenomena ini dilakukan oleh para remaja, yang secara psikis masih terbilang labil dan pastinya terganggu.
Lantas, apa itu Cyblerbullying?
Cyberbullying merupakan suatu tindakan dimana seseorang individu diejek, dihina dan diintimidasi melalui media digital dan elektronik serta internet oleh individu lain maupun kelompok. Bentuk cyberbullying bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari  pesan berisi ancaman, mengunggah foto yang membuat korban malu, situs web yang dibuat untuk menyebarkan fitnah kepada korban, atau membuat akun palsu untuk menghardik dan merundung korban dengan motivasi pelaku yang beragam bentuknya.
Motivasi yang seperti apa yang dibuat pelaku cyberbullying?
Motivasi atas dasar dendam, frustasi, atau cari perhatian merupakan alasan utama dari pelaku dalam melakukan aksi itu. Efek yang diharapkan pelaku ialah korban cyberbullying dapat mengalami stress, tekanan mental, tidak pede dengan seekitar, dan paling mengerikan ialah bunuh diri
Tahukah kalian, jika kasus cyberbullying didominasi oleh para remaja? Lalu, mengapa remaja yang terkena dan rentan mengalaminya?
Remaja merupakan fase kehidupan dari masa kanak-kanak hingga remaja. Semuanaya mengalami perubahan, termasuk psikisnya.
Dalam kasus cyberbullying pada remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi antra lain:
- Faktor individu;
- Faktor keluarga;
- Faktor teman berupa dukungan;
- Faktor sekolahan berupa jenis sekolahan dan kelas; serta
- Faktor pengguna internet.