Mohon tunggu...
Andi Kurniawan
Andi Kurniawan Mohon Tunggu... Pejalan sunyi -

penjelajah hari, penjelajah hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wina Lia, Tuh Bener Kan...

20 Mei 2015   15:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:47 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebenarnya ini tulisan tidak terlalu penting, tapi cukup mengganggu benak, jadi saya tuliskan saja di sini. Apalagi saya lihat kompas.com juga cukup provokatif meletakkan berita tentang ibu ini di berita-berita utama dan terpopuler. Jadinya saya terkepo-kepo juga untuk membacanya.

Ungkapan 'Lha, rak tenan', adalah ungkapan orang Jawa yang diucapkan ketika mendapati sesuatu kejadian yang sudah diperkirakan sebelumnya. Ungkapan ini yang juga saya ucapkan ketika membaca judul berita berikut: "Jual Rumah Berhadiah Kawin", Wina Lia Kecewa Redi Sudah Beristri. Saya sebenarnya sudah menyiratkan hal ini dalam tulisan sebelumnya yang juga bertema sama (hihi diam-diam fans nih kayaknya) di sini. Dalam tulisan itu, saya menyampaikan secara tersirat bahwa apa yang diperoleh wanita itu terlalu sempurna, apalagi ternyata bahwa mereka belum pernah bertemu muka. Terlalu naif sebenarnya untuk wanita yang sudah pernah berkeluarga tersebut mempercayai mulut manis laki-laki yang seperti buaya darat itu (ngaku).

Selain itu, yang mengganggu buat saya adalah perilaku mengumbar kehidupan pribadi di ranah umum yang menurut saya adalah sesuatu yang tidak patut dilakukan. Sangat jelas sebenarnya apa yang menjadi wilayah pribadi dan publik, dan keduanya sepatutnya dipisahkan. Apalagi banyak berita dan masalah dalam lingkup pribadi sebenarnya tidak memberi kemanfaatan apapun untuk dibagi di ruang publik. Hal berbeda memang, kalau perilaku itu dilakukan dengan tujuan lain, misalnya mempromosikan diri. Hal inilah yang setengahnya luput dari perhatian saya, ketika mengulas tentang ibu itu, karena ternyata beliau adalah seorang penyanyi campur sari, yang tentu memerlukan berbagai publikasi untuk menopang profesinya.

Dengan fakta ini, menjadi jauh lebih mudah untuk menerangkan mengapa fenomena yang seharusnya hanya bergerak dalam ranah private ini mampu menyebar dan seolah sengaja disebar memenuhi ruang publik kita. Apa motivasinya, siapapun dengan mudah akan dapat menduganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun