Di tengah kelesuan yang sering disuarakan oleh sopir-sopir taksi, ternyata bisnis taksi di Yogyakarta masih terus tumbuh dan menggeliat. Setelah muncul pada akhir era 80an dengan armada sedan, salah satu yang saya ingat waktu itu menggunakan Nissan Sunny dan mobil-mobil sekelasnya, armada taksi di Yogya seperti mandeg tanpa pembaruan yang berarti. Pembaruan armada baru dilakukan kalau tidak salah pada awal era 2000an dengan mobil-mobil yang cukup bagus, sekelas Toyota Limo, yang dilakukan oleh salah satu operator taksi. Penggunaan armada baru ini mendorong operator lain untuk berbenah dan mengoperasikan mobil yang sekelas. Hal ini tentu memanjakan para penumpang dengan kenyamanan saat menggunakan layanan.
Penggunaan armada baru itu tentu lebih menarik minat penumpang untuk menggunakan taksi, di tengah pilihan berbagai moda kendaraan baik umum maupun pribadi. Walau demikian, saat itu juga sudah mulai terdengar keluhan sopir tentang sepinya penumpang, terutama di luar waktu liburan. Toh demikian, mereka tetap setia menekuni profesi itu, seringkali karena alasan tidak ada pilihan.
Perkembangan selanjutnya muncul kalau tidak salah (lagi) pada akhir era 2000an, dengan munculnya taksi-taksi berarmada non sedan, dengan mobil berupa multi purpose vehilce (mpv), seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Operator yang pertama kali menggunakan armada jenis ini adalah Jas Taksi, yang memiliki nomor telepon panggilan unik yang mudah dihapal, yaitu 373737. Armada jenis ini ternyata disukai oleh banyak pengguna, karena lebih luas dan lebih banyak memuat barang karena ruang bagasi yang luas. Perlu dicatat, bahwa mobil-mobil tersebut sudah dimodifikasi tempat duduknya, sehingga hanya memiliki 4 tempat duduk (1 depan dan 3 di tengah), sehingga ruang tempat duduk bagian belakang dapat dipergunakan secara penuh untuk menaruh barang.
Armada jenis ini sepertinya juga lebih menguntungkan bagi operator karena penggunaan bahan bakar yang irit. Dengan demikian, dapat diperkirakan adanya penurunan biaya operasi, yang lebih jauh lagi memberikan keuntungan yang lebih bagi operator. Kelebihan itu membuat operator taksi tersebut akhirnya mengganti keseluruhan armadanya dengan mobil jenis mpv. Belakangan, muncul operator lain yang juga menggunakan mobil sejenis, seperti dapat dilihat dalam gambar berikut:
[caption id="attachment_377943" align="aligncenter" width="300" caption="Berwarna cerah"][/caption]
Berbeda dengan Jas Taksi yang menggunakan mobil warna hitam, taksi ini memiliki warna yang lebih segar, yaitu coklat muda. Dengan pilihan warna tersebut, kemungkinan operator ingin menunjukkan perbedaan eksistensinya dibandingkan taksi yang sudah ada.
Si operator incumbant sepertinya tidak tinggal diam, sehingga memperbaharui sebagian dari layanannya dengan armada baru. Tidak tanggung-tanggung yang digunakan adalah mobil-mobil dengan kelas lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, yaitu Chevrolet Spin, seperti tampilan berikut:
[caption id="attachment_377944" align="aligncenter" width="300" caption="Armada baru yang lebih tinggi kelasnya"]
Operator tersebut juga menambahkan layanan berbasis internet untuk memudahkan dalam pemesanan layanan. Belakangan, muncul juga taksi dengan mobil Honda Mobilio, yang tentu memiliki gengsi dan kenyamanan yang tak kalah dengan Chevrolet Spin. Sayang sampai saat ini saya belum berhasil menemukan kembali dan mengambil foto armada taksi tersebut.
Bukan hanya taksi-taksi reguler yang hadir di Yogya, hadir juga taksi premium dengan armada Toyota Alphard, sebagaimana dapat dilihat dalam gambar berikut:
[caption id="attachment_377945" align="aligncenter" width="300" caption="Armada taksi premium"]