Saat ini banyak sekali euforia menyambut keputusan presiden kita, seolah masalah sudah selesai. Padahal ibarat main bola, apa yang dilakukan presiden itu masih berupa assist, belum merupakan tendangan langsung ke gawang, apalagi menjadi gol. Bayangkan:
1. Kita belum tahu apa yang akan dilakukan oleh BG karena tidak jadi dilantik. Ingat dia pernah bilang akan melakukan gugatan kepada presiden kalau batal dilantik. Kita tahu siapa yang ada di belakang BG yang tentunya tidak akan tinggal diam jagonya dikandangkan begitu saja. Walaupun masalah hukumnya saya kira tidak akan menimbulkan masalah serius pada legitimasi kepresidenan, namun pecah kongsi dengan penyuport sang BG ini yang menurut saya akan menimbulkan dampak yang lebih serius.
2. Kita belum tahu apa reaksi DPR ketika usulan yang semula diajukan dan sudah disetujui, tanpa ditarik atau dibatalkan, tiba-tiba mengusulkan calon baru. Walaupun belum pernah terjadi, bisa saja calon ditolak, dan harus diusulkan calon baru yang tentunya akan memperpanjang episode menjemukan ini.
3. Rekam jejak BH ternyata tidak jauh berbeda dengan BG, terutama dalam hal dugaan kepemilikan rekening gendut (baca ini). Ini akan mudah menjadi amunisi aktifis anti korupsi menemukan sasaran tembaknya.
Apapun, apresiasi memang pantas diberikan pada presiden yang sudah memutuskan. Kita berharap proses pergantian Kapolri yang menyita energi ini akan segera berlalu. Ingat, masih ada banyak pekerjaan, seperti yang dikatakan presiden sendiri setelah APBNP 2015 disetujui oleh DPR tanpa banyak hambatan yang berarti. Saatnya kerja-kerja-kerja, karena ibaratnya ini baru sampai urusan BG lalu BH, jalan masih panjang karena masih banyak urusan lain, BI sampai BZ :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H