Mohon tunggu...
Joseph Marthin
Joseph Marthin Mohon Tunggu... -

Seorang TKI di negri Arab yang sedang belajar blog-ing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hujan Awal = Musim Dingin

12 Desember 2009   17:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:58 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Buat kita yang biasa hidup di negri tropis, hujan adalah satu hal yang biasa. Sangat umum bahkan kadang kita sering tidak bersyukur kala datangnya hujan. Tidak ada lagi keistimewaan saat kita mendengarkan suara rintik-rintik hujan. Mungkin karena terlalu sering, sehingga kita tidak menganggap hujan suatu hal yang istimewa lagi. Bahkan kita sudah sering kali menanggap bahwa datangnya hujan akan menimbulkan masalah dan mungkin membawa musibah. Suatu hal yang lumrah, terlebih-lebih buat masyarakat yang tinggal di kota Jakarta. Hujan berarti banjir.

Berbeda halnya dengan masyarakat yang tinggal di negri-negri sub-tropis dan gurun seperti di Timur Tengah. Hujan merupakan satu fenomena alam yang sangat dinanti-nanti. Saking rindunya mereka mendengarkan suara tetesan air hujan, salah satu mall terbesar di Abu Dhabi merencang hujan buatan didalam mall. Ya, benar sekali.. didalam mall.... mungkin kita tertawa mendengarnya tapi itulah kenyataannya. Mall ini sengaja merancang suatu lorongnya yang akan mengalami hujan pada waktu-waktu tertentu. "Hujan" tersebut dibuat dengan mencurahkan air dari langit-langit gedung mall yang dijatuhkan hingga ke lantai lorong menghasilkan bunyi tetesan hujan yang deras saat menyentuh lantai. Bukan itu saja... hujan buatan ini juga disertai bunyi guntur dan kilatan guruh dari pengeras suara dan sambaran lampu-lampu khusus ibaratnya petir dan kilat. Menakjubkan bukan? Yah.. sangat menakjubkan karena suatu kerinduan akan datangnya hujan.

Sejak petang hari kemarin, kota Abu Dhabi, UAE mulai diguyur hujan. Memang tidak lebat, cuma gerimis saja, tapi ini sudah cukup menggembirakan buat para penduduk di negri ini.  Seharian ini juga, kota terus dibasahi oleh hujan yang walaupun cuma sedikit-sedikit namun sudah cukup membuat sejuk udara kota, memberikan sedikit kesegaran dengan hawa lembab dibanding dengan udara panas, gerah, kering serta debu yang menyertai kesehari-harian kota minyak ini.

Jika dibandingkan dengan Indonesia yang curah hujan rata-rata setahun berkisar 1800-6000 mm, curah hujan di Timur Tengah sangatlah rendah. Untuk UAE tercatat rata-rata curah hujan hanya 107 mm/tahun. Tak heran Timur Tengah menjadi negri gurun, karena minimnya curahan air hujan dalam setahun yang membuat vegetasi sulit untuk bertumbuh.

Kembali tentang hujan hari ini, hujan kali ini berarti hujan awal untuk tahun 2009-2010, yang juga berarti musim dingin telah tiba di negri ini. Untuk diketahui, negri ini mengalami 2 jenis musim. Musim dingin yang berkisar antara bulan November hingga Maret, dan musim panas dari April hingga Oktober. Jadi tidak melulu panas, ada kalanya dingin hingga 10-15 derajat. Namun hujannya pun tidak berlangsung setiap hari dalam musim dingin tersebut. Maksimum hanya berlangsung satu sampai 2 minggu dalam kurun waktu bulan-bulan musim dingin itu. Hujan awal ini biasanya datang beberapa hari, seperti yang akan terjadi beberapa hari kedepan berdasarkan prakiraan cuaca. Setelah itu akan berhenti. Mungkin akan ada beberapa kali hujan sampai akhirnya hujan terakhir pada bulan Maret. Setelah itu, kering tiada hujan sampai bulan november-desember tahun berikutnya. Itulah sebabnya hujan sangat dirindukan karena sepanjang tahun hanya akan terjadi beberapa saat saja.

Cerita tentang hujan di negri ini, banyak hal menarik yang terjadi pada saat datangnya hujan. Saking tidak terbiasanya mereka melihat hujan kadang kala pada saat terjadi hujan agak sedikit lebat, akan menjadi tontonan menarik buat anak-anak. Misalnya mereka akan duduk di pinggir jendela apartemen untuk melihat tetesan air hujan diluar apartemen mereka. Kadang kala tertawa cikikan melihat tingkah laku orang-2 diluar yang lari terbirit-birit menghindari hujan karena tidak bawa payung (payung adalah barang langka di negri ini).

Tidak selalu hujan menjadi hal yang menarik buat orang-orang disini. Banyak juga yang sebel kalo sudah hujan, terutama para pemilik kendaraan bermotor (mobil). Hujan berarti mobil menjadi kotor dan harus dibawa ke tempat pencucian mobil untuk dibersihkan yang berarti juga ekstra pengeluaran. Perlu diketahui dikota ini ada peraturan pemerintah kota yang melarang penduduknya untuk mencuci mobil tidak pada tempatnya, alias tidak di tempat pencucian mobil. Jadi kalo mo bersihin mobil nggak boleh nyuci sendiri seperti yang umum kita lakukan di Indonesia. Selain itu pemerintah kota juga menerapkan denda/tilang buat mobil yang kotor. Jadi kalo ada hujan, mobil kotor terus nggak segera dibersihkan berarti bisa-bisa kena denda/tilang. Repot kan?

Cerita lainnya seputaran hujan, biasanya kalo udah hujan sedikit lebat dari biasanya, jalanan akan banjir, seperti berita yang pernah kita dengar terjadi di Jeddah beberapa waktu yang lalu. Bukan karena sistem drainasenya yang buruk seperti di Jakarta, namun lebih karena sistem drainase di jalanan yang dirancang hanya untuk volume limpahan air yang sedikit. Wajar, sebab sepanjang tahun umumnya kering. Secara logis untuk apa merancang sistem drainase yang mampu menampung volume limpahan air yang besar, toh sepanjang tahun hanya akan terjadi beberapa saat saja.

Jadi cerita-cerita menarik yang kadang kala konyol sehubungan hujan di negri ini. Lebih karena tidak terbiasanya mereka dengan datangnya hujan. Wajar, hujan hanya terjadi beberapa saat saja dalam putaran hidup mereka dalam setahun, sehingga hujan masih merupakan satu hal yang fenomenal buat mereka. Suatu hal yang cukup istimewa buat negri yang hampir sepanjang tahun panas dan kering. Datangnya hujan awal juga mentahbiskan musim dingin telah sampai di negri ini. Musim untuk menikmati indahnya gurun pasir.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun