Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat Indonesia banyak terjerat candu judi online. Masyarakat banyak merasa tertarik dan ingin mencoba atas dasar faktor perekonomian. Banyak orang ingin mendapatkan uang dengan cara yang mudah seperti yang ditawarkan oleh situs-situs judi online.
Selain karena faktor perekonomian , banyak juga orang-orang yang bermain judi online hanya sekedar untuk membuang kebosanan, ada juga yang dikarenakan sebuah kebiasaan dari lingkungan sosial.
Para mafia sangat memahami dengan baik apa saja kelemahan dan celah dalam masyarakat sehingga mereka dapat dengan mudah memikat hati para pemain dan itulah yang menyebabkan semakin meningkatnya peminat.
Pemerintah sendiri sulit memberantas secara tuntas perjudian online dikarenakan sulitnya melacak keberadaan para pemain dikarenakan kebanyakan dari mereka menggunakan VPN untuk mengelabui lokasi sebenarnya. Selain itu, pusat perjudian online juga tidak berada di Indonesia melainkan mereka beroprasional di dua negara yaitu Kamboja dan Filipina. Karena ada nya batasan hukum antar negara , itu juga memberatkan pemerintah untuk menangkap para mafia.
Canggihnya Teknologi Informasi masa kini juga membuat mudahnya akses dan promosi situs judi online secara bebas di media sosial. Setiap kali kita membuka media sosial maka akan banyak sekali ditemui promosi yang berkedok judi online. Bahkan banyak kalangan artis dan selebgram serta youtuber juga turut serta mempromosikan situs judi online.
Anies Baswedan menyampaikan dalam pidato politiknya, beliau akan memberantas tuntas judi online karena itu sudah termasuk dalam visi misi Program Kerja Adil Makmur untuk Semua yang dirilis oleh capres dan cawapres dari Koalisi Perubahan tersebut.
