Mohon tunggu...
CRMS Indonesia
CRMS Indonesia Mohon Tunggu... -

CRMS Indonesia (Center for Risk Management Studies) adalah institusi pelatihan manajemen risiko yang telah diakui dunia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran Manajemen Risiko Dalam Memastikan Pencapaian Tujuan Strategis Perusahaan di Indonesia

29 Maret 2017   14:38 Diperbarui: 29 Maret 2017   14:48 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Peran Manajemen Risiko Dalam Memastikan Pencapaian Tujuan Strategis Perusahaan di Indonesia

Wawancara dengan D.S. Priyarsono, PhD.
(Ketua Dewan Penasihat AkademikCRMS Indonesia)
Bandung – Indonesia, 5 September 2013

Pewawancara dan penyusun hasil wawancara:
·         Afwan dan Siti (Tim Peneliti CRMS Indonesia)
·         Florentina Ucke (Social Media Relations Officer CRMS Indonesia)

Tanya:   “Apa saja tantangan utama suatu perusahaan dalam mewujudkan visi dan misinya, strategic goal, serta strategic objective pada perusahaan tersebut?”
Jawab:   “Persoalan yang melingkupi lingkungan strategis suatu perusahaan adalah ketidakpastian. Apa yang kita anggap terbaik saat ini belum tentu terbaik untuk waktu mendatang, karena kondisi cepat berubah dengan penuh ketidakpastian. Dengan situasi demikian, setiap perusahaan harus dapat mengantisipasi segala macam kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Ketidakpastian penuh dengan risiko, namun terdapat juga peluang yang dapat dimanfaatkan. Dalam konteks ini, manajemen risiko menjadi relevan sehingga tidak perlu lagi mengandalkan intuisi sepenuhnya. Dalam perusahaan-perusahaan tradisional, kesuksesan boleh jadi tercapai karena pemimpinnya mempunyai intuisi yang tajam.  Namun dengan semakin rumitnya lingkungan strategis suatu perusahaan, maka tidaklah cukup aman jika perusahaan hanya mengandalkan intuisi pemimpinnya.  Perlu ada metode yang ilmiah dan yang sudah terbukti handal untuk diterapkan dalam praktik bisnis. Dengan demikian, diperlukan aspek manajemen risiko dalam membangun kerangka strategis sehingga dapat mendukung pencapaian visi dan misi suatu perusahaan.”

Tanya  : “Apakah tantangan pada setiap perusahaan selalu sama?”
Jawab : “Kita tidak bisa membuat aturan umum. Prinsip “Tailored” yang ada dalam ISO 31000 perlu diterapkan. Apa yang bagi sebuah perusahaan adalah sebuah risiko belum tentu dianggap risiko oleh perusahaan lain. Jadi aspek-aspek yang dapat mempengaruhi lingkungan strategis suatu perusahaan harus disesuaikan dengan konteks perusahaan tersebut. Istilah “one fits for all” tidak ada dalam manajemen risiko – khususnya ISO 31000.“

Tanya : “Apa peran manajemen risiko dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan?”
Jawab : “Manajemen risiko diharapkan dapat menuntun suatu perusahaan untuk perjalanan ke depannya (forward-looking). Hal ini dikarenakan yang namanya strategi tidak bisa langsung diterapkan secara pasti di dalam perjalanan perusahaan karena harus disesuaikan dengan perkembangan situasi perusahaan tersebut. Dengan demikian, manajemen risiko dapat membantu suatu perusahaan dalam menetapkan strategi ke depannya, kemudian meninjau kembali strategi yang telah diterapkan sehingga dapat relevan dengan situasi yang terus berkembang.”

Tanya  : “Seberapa pentingkah peran Board Member dalam pelaksanan manajemen risiko?”
Jawab : “Peran Board Member dalam pelaksanaan manajemen risiko di suatu perusahaan sangatlah penting. Ada tidaknya penyampaian pesan tentang manajemen risiko oleh Board Member (Board of Director dan Board of Commissioner) kepada seluruh jajaran perusahaan memberikan tanda sejauh mana pentingnya manajemen risiko bagi perusahaan tersebut. Apabila Board Member tidak menyampaikan pesan apa-apa mengenai manajemen risiko, maka bisa dikatakan perusahaan tersebut menganggap manajemen risiko itu tidak penting. Namun apabila Board Member suatu perusahaan tidak pernah bosan mengulang dan terus menegaskan kembali pentingnya manajemen risiko, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut menganggap bahwa manajemen risiko itu penting. 

Peranan penting mereka (Board Member) adalah dalam memastikan terwujudnya manajemen risiko pada program-program strategis perusahaan yang dilaksanakan oleh unit-unit yang mengelola manajemen risiko.  Tapi pesan saja tidak cukup;  perlu ada dukungan financial yang cukup, dan pemberian wewenang yang cukup kepada seluruh jajaran perusahaan agar bisa berperan secara menyeluruh dalam manajemen risiko di setiap proses bisnis perusahaan. Tanpa ada campur tangan Board Member, maka manajemen risiko hanya sekedar wacana saja. Maka dari itu sangat penting penegasan dan pengulangan pesan secara terus menerus mengenai pentingnya manajemen risiko oleh Board Member.”

Tanya  : “Apa yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan dalam membangun kapasitas dan kapabilitas dalam bidang manajemen risiko sehingga dapat mewujudkan visi dan misi-nya secara lebih efektif?”
Jawab : “Manajemen risiko merupakan bidang yang terus menerus mengalami perkembangan, teknik yang baru terus lahir, lebih baik lagi dan terus berkembang. Oleh karena itu, mereka yang bertanggungjawab dalam bidang manajemen risiko perlu mengikuti perkembangan tersebut. Jadi, dari waktu ke waktu kemampuan orang-orang dalam unit manajemen risiko perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan manajemen risiko merupakan ilmu yang masih terus akan berkembang. 

Maka dari itu yang namanya sertifikasi mempunyai jangka waktu masa keberlakuan tertentu, dan harus diperbaharui. Mereka yang telah tersertifikasi perlu mengumpulkan PDU (professional business unit) sejumlah tertentu agar tetap berhak menyandang gelar sertifikasi itu.  Poin-poin tersebut dapat dikumpulkan misalnya dengan cara mengikuti pelatihan, mengikuti seminar, atau menulis paper yang berkaitan mengenai profesi manajemen risiko. Dengan demikian, perlu diberikan kesempatan yang cukup untuk orang-orang yang bertanggung jawab di bidang manajemen risiko untuk terus meningkatkan kemampuannya.”

Tanya  : “Apakah ISO 31000 itu memadai untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam penerapan ERM?”
Jawab  : “Sebenarnya ada banyak kerangka untuk implementasi ERM (Enterprise Risk Management), yang salah satunya adalah ISO 31000. Setiap kerangka tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang saya ketahui di CRMS ini, ISO31000 sudah sangat memadai. Walaupun ada sistem lain yang bisa digunakan, kita memilih untuk menerapkan ISO31000, dan menurut saya ISO31000 sudah sangat memadai untuk digunakan sebagai kerangka ERM.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun