Dalam rangka menghadapi AEC, seluruh organisasi ataupun kegiatan usaha di Indonesia akan menghadapisejumlah risiko ataupun tantangan, baik dalam bidang usaha perbankan maupun non-perbankan. Perkembangan negara-negara Asia menyambut AEC ditandai dengan meningkatnya keterkaitan antar lini usaha, jejaring sosial,serta perkembangan dan perubahan teknologi yang cepat. Keadaan tersebut menawarkan banyak manfaat untuk komunikasi, pembangunan ekonomi dan inovasi sosial,akan tetapi hal tersebut juga memiliki potensi untuk meningkatkan kerentanan dan menciptakan risiko baru yang berdampak pada skala yang lebih besar. Risiko akan menjadi tidak terbatas pada batas-batas nasional, tidak dapat dikelola melalui tindakan sektor tunggal, dan memerlukan pendekatan governance yang baik dan seragam jika ingin mengelola risiko tersebut secara memadai.
ERG memungkinkan sebuah organisasi untuk secara efektif menangani beragam jenis risiko dan peluang, sehingga meningkatkan nilai stakeholders. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ERG juga mengungkapkan risiko bukan hanya sebagai ancaman namun juga sebagai sebuah kesempatan yang dapat dimanfaatkan. ERG memungkinkan sebuah organisasi untuk menjauh dari pendekatan manajemen risiko yang beranggapan bahwa kelompok internal yang berbeda bertanggung jawab untuk setiap jenis risiko yang berbeda pula, dan bergerak menuju pandangan holistik tentang risiko yaitu setiap bagian maupun kelompok yang terdapat dalam suatu organisasi bertanggung jawab bersama atas risiko yang dihadapi oleh organisasi secara luas dan umum. ERG menghilangkan duplikat dan redudansi dalam risiko, serta prosedur pengendalian terkait yang ada terutama karena kelompok yang berbeda mendefinisikan risiko yang sama secara berbeda, menerapkan prosedur pengendalian yang berbeda dan menggunakan model analisis yang berbeda berdasarkan pada asumsi yang berbeda dan set data yang mendasarinya. Untuk mencapai penerapan ERG yang baik diperlukan pemahaman tentang pentingnya manajemen risiko, pemenuhan beberapa faktor keberhasilan, dan kerangka kerja yang komprehensif.
Faktor Keberhasilan dan Kerangka Kerja dari ERG
Keberhasilan penerapan ERG sangat tergantung pada SDM yang terlibat dalam organisasi tersebut. Sistem dan mekanisme penerapan ERG yang memadai tidak akan menjamin bahwa tujuan perusahaan akan tercapai apabila tidak didukung oleh kualitas dan integritas dari SDM perusahaan. Beberapa faktor penentu keberhasilan dari diterapkannyaERGdalam suatu badan organisasi yaitu:
- Adanya komitmen dari Board of Director (BOD), Board of Commisioner (BOC) dan senior management. Komitmen BOD merupakan faktor yang dominan untuk menentukan keberhasilan penerapan ERG,
- Adanya kebijakan, sistem dan proses kontrol yang ditunjang dengan budaya risiko (risk culture) yaitu rasa peduli yang kuat terhadap risiko yang dihadapi,
- Adanya komunikasi dan pembelajaran yang terus menerus,
- Adanya bagian ataupun divisi manajemen risiko yang permanen,
- Adanya akuntabilitas dan responsibilitas yang jelas (including clear ownership of risk).
Adapun IRGC juga telah mengembangkan suatu kerangka komprehensif untuk penerapan ERG yang baik di suatu badan organisasi. Kerangka kerja tersebut terdiri dari lima elemen yaitu:
IRGC risk governance framework
- Pre-Assessment - peringatan dini dan "framing" risiko dilakukan pada tahap ini dengan tujuan memberikan definisi terstruktur dari masalah atau risiko yang dihadapi, kemudian bagaimana risiko tersebut dipandang oleh para pemangku kepentingan yang berbeda, dan memutuskan cara terbaik untuk menangani masalah tersebut.
- Risk Appraisal - Tahap ini menggabungkan penilaian risiko ilmiah (dari bahaya dan probabilitas) dengan penilaian risiko perhatian yang sistematis (kekhawatiran publik dan persepsi) untuk memberikan pengetahuan dasar bagi keputusan selanjutnya.
- Characterization and Evaluation – Data ilmiah dan pemahaman menyeluruh tentang nilai-nilai sosial yang dipengaruhi oleh risiko digunakan untuk mengevaluasi tingkat risiko ke dalam tingkatan yang dapat diterima , ditoleransi (memerlukan mitigasi), atau dapat ditoleransi (tidak dapat diterima)
- Risk Management – Pada tahap ini dilakukan berbagai tindakan dan upaya yangdibutuhkan untuk menghindari risiko, serta berusaha mengurangi atau tidak meningkatkan risiko yang dihadapi.
- Risk Communication - bagaimana para pemangku kepentingan dan masyarakat sipil memahami risiko dan berpartisipasi dalam proses risk governance.
Beberapa negara yang telah menerapkan IRGC risk governance framework adalah Australia, United Kingdom (UK) dan Canada. Dapat dilihat bahwa framework dari IRGC diterapkan pada negara yang menganutsistem one-tier corporate governance. Oleh sebab itu, framework tersebut harus dipertimbangkan dan dikaji kembali jika ingin digunakan pada organisasi dalam negara yang menganut sistem two-tier corporate governance. Akan tetapi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa integritas dan kualitas SDM yang pada akhirnya akan menentukan keberhasilan penerapan dari ERG di suatu badan organisasi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuannya terhadap manajemen risiko yang terintegrasi. Pelatihan tersebut harus dilakukan secara rutin dan periodik agar SDM, khususnya para pimpinan di organisasi tersebut, selalu diberikan awareness atas andil integritas dan kapasitas-nyadalam mencapai tujuan organisasi.
Daftar Pustaka
- http://en.wikipedia.org/wiki/Risk_governance
- http://www.irgc.org/risk-governance/what-is-risk-governance/
- http://irgc.org/wp-content/uploads/2012/04/An_introduction_to_the_IRGC_Risk_Governance_Framework.pdf
- http://www.wipro.com/documents/insights/whitepaper/enterprise_risk_management_for_banks.pdf
- http://www.bi.go.id/id/ruang-media/arsip-siaran-pers/2004Jul/GubernurBankIndonesiaMeresmikanProgramSertifikasiR.pdf
- http://www.irgc.org/risk-governance/irgc-risk-governance-framework/
- http://www.bca.co.id/include/download/BAG11_LS.pdf
- http://www.hsbc.co.id/1/PA_ES_Content_Mgmt/content/indonesia/about_us/financial_report/content_en/Laporan_GCG_2007.pdf
- http://www.danamon.co.id/LinkClick.aspx?fileticket=f2P1z90VBPc%3D&tabid=269&language=id-ID
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI