Revolusi industri 4.0 diyakini menjadi pertumbuhan industri yang sangat pesat dan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Mengapa demikian?
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi lembaga sosialisasi primer dalam kehidupan sosial. Keluarg mengajarkan nilai nilai dan norma sosial agar individu dapat berkembang secara baik dalam menjalani kehidupan bersosialisasi dengan masyarakat. Dalam keluarga tumbuh tata krama yang diajarkan oleh kedua orang tua dan bagaimana seseorang bertindak sesuai kehidupan sosial masyarakat.
Diawali dari bagaimana orang tua memberikan pola asuh dan kebiasaan kepada anak anaknya dan motivasi sosial sebagai komitmen individu sebagai makhluk sosial dan anggota masyarakat, yang muncul seirama dengan apa yang ditanamkan oleh orang tua. Dan kontrol diri pada anak ditanamkan oleh kedua orang tua serta pola pikir yang bagus ketika bersama dengan masyarakat. Keberadaan keluarga menjadi kelompok yang mengisolasi diri dengan masyarakat lain adalah hal yang tidak dapat dilakukan.
Kekerabatan keluarga yang sangat intim menjadikan hubungan antara orang tua dengan anak menjadi sangat erat dan tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Anak adalah representasi dari didikan yang diberikan oleh orang tua mereka, bagaimana orangtua mengantarkan anaknya menjadi seseorang yang luar biasa dalam masyarakat. Keintiman yang ada dalam keluarga mencerminkan bagaimana kedekatan antar anggota keluarga dengan anggota keluarga lainya dan harmonisasi dalam keluarga menciptakan susasana yang nyaman antara satu sama lain. Menciptakan susasana yang harmonis dalam keluarga menjadikan anak tumbuh menjadi seseorang yang penuh kasih sayang dan memerlukan bimbingan penuh dari orang tua apalagi pada zaman saat ini.
Keluarga memiliki banyak sekali fungsi yang terkandung didalamnya. Yang pertama adalah fungsi biologis, kemudian terdapat fungsi afeksi yaitu bagaimana keluarga memenuhi kebutuhan kasih sayang terhadap anak dan anggota keluarga yang lain. Yang ketiga terdapat fungsi edukasi yaitu terpenuhi kebutuhan pendidikan non formal (kecakapan hidup), peran keluarga dalam menghantar anak mereka melalui nilai tata krama yang sesuai dengan kaidah masyarakat. Kemudian terdapat fungsi religi menjadi hal yang penting karna bagaimana keluarga dapat memenuhi kebutuhan memahami, melaksanakan dan mengembangkan nilai nilai religi dalam keluarga sesuai dengan agama yang dianut. Dan fungsi ekonomi sebagai fungsi yang penting karena kelurga memenuhi kebutuhan secara ekonomi (konsumsi, produksi dan saving) serta fungsi pemeliharaan, penentuan status sosial/labelling, dan fungsi proteksi.
Revolusi industri 4.0 diyakini menjadi pertumbuhan industri yang sangat pesat dan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Mengapa demikian?, zaman sekarang seseorang tidak perlu bertatap muka untuk melakukan interaksi sosial antar individu. Dapat pula melalui gadget (smartphone) yang sangat canggih dan juga mumpuni dalam segala hal. Bahkan perbatasan negara bukanlah menjadi halangan bagi seseorang untuk melakukan kontak sosial. Selain dalam pertumbuhan teknologi dan informasi.
Revolusi industri 4.0 merupakan posisi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini yang sangat pesat dan canggih. Batas negara bukanlah lagi pembatas bagi seseorang yang ingin melakukan interaksi dengan sangat mudah. Seperti halnya kita yang ingin membangun kekerabatan dengan orang asing di luar negara, kita bisa menggunakan teknologi video call yang dapat memperlihatkan seluruh bentuk wajah tanpa perlu saling bertemu satu sama lain. Dalam hal ini revolusi industri 4.0 sangat menguntungkan banyak orang, selain teknologi informasi dan komunikasi yang canggih, pengoperasian telah menggunakan teknologi jarak jauh yaitu cyber, sistem operasi internet yang memungkinkan pengguna tanpa perlu melakukan kontak terhadap benda dapat mengoperasikanya.
Dengan hadirnya teknologi informasi dan komunikasi yang canggih, melatarbelakangi lahirnya gadget atau biasa disebut smartphone yang memungkinkan pengguna dapat melakukan apapun mulai dari foto, video, bersosial media, bertransaksi bahkan belanja dengan menggunakan smartphone
I, Lestari Dkk (2015) menyatakan bahwa “Teknologi terus menciptakan berbagai macam jenis gadget yang memiliki klasifikasi sebagai gadget high technology. Ada banyak varian gadget yang kini tersebar di Indonesia khususnya seperti smartphone, tablet, komputer, kamera, laptop dan lainnya. Penggunaan bermacam jenis gadget kini telah menjadi gaya hidup di Indonesia. Penggunaan gadget dapat dilihat langsung di tempat-tempat umum seperti sekolah, stasiun, terminal, halte bahkan di bus sekalipun. Pengguna alat sosial media ini seakan telah membudaya di masyarakat Indonesia. Penggunaan gadget telah mencapai pasar umum, dalam artian kalangan dan dimensi umur tidak lagi menjadi penghalang dalam penggunaan gadget dan dapat mempengaruhi pola interaksi dalam masyarakat”
Pola interaksi selain karena faktor kebutuhan yang timbul dari dalam dirinya yang tercakup dalam kebutuhan mendasar, kebutuhan sosial dan kebutuhan integratif, manusia juga mempunyai naluri untuk selalu hidup berkelompok atau bersama dengan orang lain. Hal ini disebut dengan naluri gregariousness. Dengan demikian, faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bersama dengan orang lain adalah sebagai berikut :
- Dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
- Dorongan untuk mempertahankan diri
- Dorongan untuk meneruskan generasi atau turunan
- Dorongan untuk hidup bersama yang di wujudkan dalam bentuk hasrat untuk menjadi satu dengan manusia sekelilingnya, dan hasrat untuk menjaadi satu dengan suasana alam sekitarnya.
Upaya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan mendasar, sosial dan integratif dilakukan melalui suatu proses yang disebut dengan interaksi sosial. Menurut Kinball Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena itu, tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Menurut Gillin, interaksi sosial adalah suatu hubungan sosial yang dinamis antara perorangan, antara individu, dan antar kelompok manusia. Dari pengertian tersebut, kita dapat membedakan pola-pola interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dalam wujud sebagai berikut: