Croissant, simbol kelezatan Prancis yang mendunia, telah memikat lidah dan hati pecinta roti di seluruh dunia. Sejauh mana Anda akan menjelajah demi sepotong pastry yang sempurna? Mari kita terjun ke dalam dunia aromatik dan rahasia penyajiannya yang memikat.
Croissant dikenal luas sebagai simbol kuliner Prancis, tetapi sebenarnya, asal-usulnya berasal dari Austria. Legenda menyebutkan bahwa croissant pertama kali diciptakan di Wina pada tahun 1683, ketika serangan Turki Utsmaniyah berhasil digagalkan. Di Wina, roti tersebut dikenal sebagai "kipferl" atau bulan sabit. Kemudian, pada abad ke-19, koki Prancis menemukan kipferl dan mengubahnya menjadi croissant yang kita kenal hari ini.
Croissant sendiri merupakan kue kering yang terbuat dari mentega, tepung, gula, garam, ragi, dan susu sebagai bahan utama dalam membuat croissant. Untuk membuat croissant sendiri, mulailah dengan mencampurkan tepung, ragi, gula, garam, dan air dingin. Kemudian tambahkan mentega yang dingin dan uleni hingga membentuk adonan elastis. Gilas adonan membentuk persegi panjang, lalu lipat menjadi lapisan-lapisan seperti lipatan sehelai kain. Potong adonan menjadi segitiga, gulung, dan bentuk seperti bulan sabit. Diamkan semalam di lemari es, lalu panggang hingga kecokelatan. Selesai!
Menurut Artikel BBC, Croissant saat ini di bandrol dengan harga sekitar €5.90 di Prancis hal tersebut sangat lah mahal namun, Harganya tidak menghentikan orang untuk bepergian jauh untuk mencicipinya.
Dalam 1 croissant sendiri terdapat sekitar 231 kalori dan memiliki vitamin C serta Vitamin B6. Croissant bukan hanya sekadar lezat tetapi juga memberikan kontribusi nutrisi yang penting bagi tubuh. Dengan kelezatannya yang mendunia dan nilai nutrisinya yang bermanfaat, croissant tidak hanya menjadi pilihan sarapan atau camilan, tetapi juga sebuah pengalaman kuliner yang memikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H