Pertukaran Mahasiswa Merdeka atau yang biasa disingkat dengan PMM merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemendikbud RI. Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2020, MBKM memberikan hak kepada Mahasiswa untuk mengambil mata kuliah diluar program studi selama 1 semester dan berkegiatan diluar perguruan tinggi.
MBKM memiliki 9 jenis kegiatan diantanya Magang Bersertifikat, Studi Independen, Kampus Mengajar, Indonesian Internasional Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Membangun Desa (KKN Tematik), Proyek Kemanusiaan, Riset atau Penelitian, dan Wirausaha. Salah satu program MBKM yang populer di kalangan mahasiswa adalah pertukaran mahasiwa merdeka, karena mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar di universitas lain di luar pulau selama 1 semester.
Tujuan program pertukaran mahasiswa adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam memaknai keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) selain itu, mahasiswa diajak untuk meningkatkan skill komunikasi dan kepemimpinan.
Sebagai salah satu mahasiwa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka, saya mengakui bahwa program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Saya Cristiyani Br Sembiring mahasiswa PMM Batch 4, kampus asal saya adalah Universitas Sumatera Utara (USU) dan saya melakukan pertukaran ke Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta.
Memaknai Keberagaman Budaya dari Mahasiwa Seluruh Indonesia
Pertukaran Mahasiswa Merdeka membawa saya ke perjalanan yang luar biasa, sebagai mahasiswa mencoba hal baru adalah hal yang selalu ingin saya lakukan dan PMM memberikan hal itu. Saya bersama 101 orang dari 54 universitas diluar pulau jawa mulai dari aceh, sampai alor berkumpul sebagai mahasiswa pertukaran di UKI.
Saya belajar banyak hal tentang keberagaman indonesia dari interaksi dengan mereka. 101 mahasiswa dengan budaya nya masing-masing, memberikan pengetahuan baru yang belum pernah saya pelajari sebelumnya. Budaya, bahasa, serta kondisi tempat asal mereka menjadi topik yang hangat kami bicarakan sehari-hari. Saya yang sebelumnya tidak peduli daerah lain selain daerah tinggal saya di indonesia, akhirnya dibuat terkagum dengan cerita mereka.
Bertemu dengan individu baru dengan budaya yang berbeda tentu sulit, tetapi program PMM menuntut mahasiswa untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan memaknai arti dibalik dibuatnya program ini. Kami ditempatkan di Jakarta yang notabenya jauh dari tempat asal kami diajak untuk mandiri, kami yang awalnya hanya seorang individu akhirnya menjadi sebuah keluarga yang saling membantu dan menguatkan .
Selama 4 bulan saya menjalani program ini akhirnya membentuk saya menjadi pribadi yang lebih terbuka dan menghargai setiap perbedaan, teman saya menjadi peran penting dalam pembentukan karakter tersebut, karena mereka yang merangkul dan memberikan pengetahuan kepada saya selama PMM ini. Slogan khas PMM “ Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya” selalu tertanam di benak saya bahkan setelah berakhirnya program ini, karna saya akhirnya mengerti bahwa Indonesia sangatlah kaya saya dapat melihat dan merasakannya sendiri bukan hanya dari tulisan yang biasanya umum saya baca.