Akhir-akhir ini tagar #lettheearthbreath sering bermunculan bersamaan dengan aksi demo ilmuwan mengenai bahaya global warming, perubahan iklim ekstrem yang akan terjadi ditandai perubahan bentuk bumi dari tahun ke tahun. Bisa kita rasakan perubahan cuaca dan suhu dari hari ke hari tidak menentu, banyak hal terjadi sebagai akibat bumi yang merasakan sakit ini.Â
Tidak hanya bumi yang merasakan sakit, makhluk hidup akan hancur bersamaan dengan hancurnya wajah bumi. Karenanya beberapa dekade sudah dilakukan aksi perbaikan dan pengurangan penyebab perubahan iklim ini. Demi terwujudnya sustainable development goals dan kesejahteraan generasi kita mendatang. Beragam pembaharuan inovasi telah dilakukan yang mengarah ke pembangunan green building. Berikut beberapa komponen teknologi yang bisa diterapkan pada bangunan atau properti dengan konsep ramah lingkungan. Tidak hanya bermanfaat bagi pengguna, namun bisa menjadi keuntungan bisnis properti anda.Â
Demi mewujudkan sustainable development goals dan kesejahteraan generasi mendatang diperlukan pembaharuan inovasi-inovasi berkelanjutan. Untuk itu, sekarang banyak dilakukan perbaruan prinsip teknologi ramah lingkungan yang fokus mengarah ke inovasi green building. Dengan menerapkan beberapa komponen ini, dijamin properti akan cepat laku dan dijadikan banyak incaran konsumen.
- Penggunaan Balkon Portable.Â
Balkon portable sering disebut dengan jendela fakro dengan fungsinya bisa menjadi jendela dan balkon. Seringnya permasalahan lahan terbatas untuk pembangunan membuat banyak orang memilih menghilangkan komponen ventilasi ini. Dengan balkon portable tidak perlu lahan luas supaya bisa mempunyai balkon.
- Penggunaan Material Ramah Lingkungan.Â
Penggunaan Sumber Daya Alam (SDA) untuk dibuat material bangunan menyebabkan menipisnya ketersediaan material bumi. Telah banyak inovasi yang dibuat untuk menyelamatkan SDA ini. Tidak hanya memanfaatkan limbah yang bisa dipakai kembali, namun material-material ini mempunyai nilai estetika tersendiri untuk menarik penggemarnya.
- Penggunaan Sistem Grey Water.Â
Sistem grey water sebagai tempat pengolah limbah cair dari air bekas mencuci, air mandi, dan semua air bekas aktivitas dapur manusia. Limbah bisa berasal dari bangunan rumah tinggal, bangunan perkantoran, maupun sekolah yang terpisah dengan limbah toilet. Banyak siklus bentuk sistem grey water, bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda sebagai penggunanya.
- Penggunaan Rain Water Harvesting.Â
Beberapa daerah di Negara Indonesia sering terjadi hujan dengan intensitas sedang-tinggi. Dari beberapa daerah ini mengalami banjir saat hujan deras tiba, dikarenakan beragam penyebab mulai dari kurangnya lahan hijau atau tidak berfungsinya saluran pembungan. Rain Water Harvesting atau penampungan air hujan ini salah satu teknologi sederhana yang bisa digunakan pada daerah lahan terbatas. Air hujan yang tersimpan di dalam penampungan bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari dan desainnya bisa disesuaikan keinginan anda sebagai pemilik rumah.
Komponen teknologi di atas sederhana, namun mempunyai manfaat besar bagi kehidupan manusia di masa mendatang. Mari jaga bumi dengan penerapan komponen pembangunan green building.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H