Mohon tunggu...
Cristiana Sihite
Cristiana Sihite Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang Mahasiswa Universits Jambi Fakultas Hukum prodi ilmu hukum.saya berasal dari SumatraUtara kabupaten Humbanghasundutan tepat nya di desa Simarigung.Hobi saya yaitu bulutangkis,saya juga suka berpetualang ke Hutan,waktu kecil saat ayah bekerja ke hutan untuk mengambil kemenyaan saya selalu ikut.dari situ saya sangat suka dan tertarik dengan alam.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pendekatan Pembangunan Perdesaan

10 Maret 2023   14:02 Diperbarui: 10 Maret 2023   14:06 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      

Pemerintah maupun organisasi non pemerintah Indonesia menyatakan bahwa pembangunan perdesaan sangatlah penting.Sejak dimulainya Pelita I sampai saat ini,pembangunan perdesaan telah di laksanakan melalui pengembangan Lembaga Lembaga perdesaaan,pembangunan infrastruktur perdesaaan,kegiatan kegiatan ekonomi,sosial dan budaya.Beberapa pendekatan telah dilakukan yaitu dengan;

Pertama adalah pendekatan natural resources based(berbasis sumber daya alam)melalui penyediaan infrastruktur untuk mendukung pengembangan kegiatan agrobisnis dan kerajinan  serta pembangunan kelembagaan untuk memperkuat penerapan teknologi serta pemamfaatan sumberdaya alam.

Pendekatan kedua adalah mempercepat perbaikan dalam perekonomian perdesaan,melalui perencanaan tata ruang (spasial),baik aspek fisik maupun aspek sosial ekonomi yang diharapkan dapat menciptakan pemerataan pertumbuhan daerah khususnya daerah daerah yang terbelakang.

Perencanaan pembangunan di Indonesia selama ini sering di katakana menerapkan pendekatan top-down sehingga hasil pembangunan kurang memberikan mamfaat kepada masyarakat setempat.Dalam penyususnan program pembangunan pedesaan,pengaruh kepala desa masih di perhitunggkan .Pandangan dan pikiran kepala desa belum tentu sesuai dengan program pembangunan yang di butuhkan oleh masyarakat desa tersebut.Suara kepala desa yang di setujui oleh banyak anggota masyarakat desa itu tidak menjamin bahwa suara terbanyak itu mencerminkan usulan program pembangunna perdesaan itu adalah tetap sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Usulan program pembangunan perdesaan seringkali dikatakan sebagai"daftar keinginan"yang memuat sejumlah usulan program yang banyak,sehingga dalam daftar proyek yang di setujui dari pusat(DIP) ternyata banyak program yang di usulkan tidak di setujui,hal ini menimbulkan kekecewaan dan keluhan masyarakat sebagai contoh;

1.rusaknya jalan,yang menimbulkan warga desa susah untuk mengangkut hasil pertanian.

2.pendidikan,sekolah yang masih  sangat jauh dari perdesaan

3.Kurang nya transportasi(angkutan umum), sehingga waga desa susah untuk menjual hasill       pertanian nya ke kota.

Permasalahan tersebut terjadi karena kurang nya perhatian dari pemerintah dan juga penerapan metode dan Teknik pendekatan tersebut belum di laksanakan sebagaimana yang seharusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun