Mohon tunggu...
Cristiana Pasaribu
Cristiana Pasaribu Mohon Tunggu... Guru - English Language Instructor

English Language Instructor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Paradigma Baru tentang Makna Guru

7 Juni 2023   21:28 Diperbarui: 7 Juni 2023   21:36 8092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemahaman Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan bagaimana pendidikan harus dijalankan yaitu tentang gagasan mengenai pendidikan yang berpusat pada peserta didik, pendidikan adalah tempat atau wadah bagi peserta didik dapat menemukan jati dirinya dan menggapai mimpinya untuk menjadi apa yang mereka inginkan, dan pendidikan yang tidak hanya mengutamakan nilai dan segala tuntutannya juga merupakan pengetahuan baru bagi saya dan mengubah pandangan saya terhadap paradigma makna guru. Pada saat ini pendidikan telah mengalami paradigma yang baru, bahwa pengajaran dan evaluasi harus berpihak pada peserta didik. Pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik menjadi tujuan dan arah bagaimana pendidikan harus dijalankan saat ini. Begitu juga dalam hal evaluasi. Evaluasi as, of, dan for learning juga dijadikan pegangan bagaimana tes, asesmen, dan evaluasi harus dijalankan oleh guru di sekolah. 

Filosofi Pendidikan Indonesia yang merupakan wadah tempat saya belajar mengenai Ki Hajar Dewantara yang memandang peran guru sangat penting dalam pendidikan. Baginya, guru bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga seorang pembimbing, motivator, dan pemberi inspirasi bagi peserta didik. Beliau mengajukan konsep "taman peserta didik" yang menekankan pendidikan holistik yang melibatkan aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual peserta didik. Ki Hajar Dewantara juga berpendapat bahwa guru harus mampu mengenal karakteristik dan kebutuhan individual setiap peserta didik serta menyadari bahwa setiap anak memiliki potensi yang unik. Hal ini juga didukung melalui mata kuliah yang juga telah saya pelajari yaitu Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.

Selain itu, Pembelajaran paradigma baru juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk membangun kepribadian yang baik dan patriotisme dalam diri peserta didik. Ki Hajar Dewantara pada usahanya dalam pendidikan berfokus pada pengembangan moral dan karakter peserta didik, mengajarkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan cinta tanah air. Hal ini didukung penuh oleh bagaimana sekarang Kurikulum Merdeka mengedepankan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Guru pada perannya mengutamakan dan mendukung penuh Profil Pelajar Pancasila pada penerapannya di mata pelajaran maupun pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Seperti contoh pada modul ajar yang dibuat oleh guru pada hakikatnya harus mengintegrasikan aspek-aspek Profil Pelajar Pancasila pada pembelajaran.

Selain itu, pada mata kuliah Pembelajaran Sosial Emosional, saya memahami bahwa untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang berarti selain menguatkan kualitas bekerjanya otak (rasionalitas) namun juga menjaga kemuliaan watak (moralitas dan integritas) oleh karena itu guru perlu memahami bagaimana sosial emosional berperan kuat dalam mewujudkan cita-cita itu dengan menerapkan school-well being dan Peran Guru sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional (CASEL).

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan seharusnya tidak membatasi diri pada ruang kelas, tetapi harus terkait erat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Oleh karena itu, saat ini guru harus menjadi penghubung antara materi pelajaran dengan kehidupan nyata peserta didik, memberikan pembelajaran yang relevan, kontekstual, dan bermakna. Pembelajaran yang guru sediakan pada saat ini harus mengadopsi metode pengajaran yang interaktif, kreatif, dan menggugah minat serta keingintahuan peserta didik. Melalui Program Profesi Guru, saya memahami bagaimana menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan interaktif bagi peserta didik dengan pembelajaran berdiferensiasi, menggunakan cultural responsive teaching, dan TPACK.

Pada akhirnya, guru berperan sebagai agen perubahan social untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini yang tertuang pada Pembukaan UUD 1945 yaitu "mencerdaskan kehidupan bangsa". Guru diharapkan memiliki kesadaran akan masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat dan mampu mendidik peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi positif. Secara keseluruhan, Ki Hajar Dewantara melihat peran guru sebagai sosok yang sangat penting dalam pendidikan. Guru harus mampu mengajar dengan baik, memotivasi, membimbing, dan menjadi contoh yang baik bagi peserta didik. Melalui pendidikan yang holistik, pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila, pendekatan yang relevan melalui pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran berdiferensiasi agar setiap peserta didik dapat belajar dengan efektif dan menjadi versi terbaik dalam dirinya. Saya berharap sebagai calon guru professional, pembelajaran paradigma baru dan upaya kita saat ini dapat menjadikan peserta didik tumbuh dan berkembang menjadi individu yang cerdas, berkepribadian baik, serta peduli terhadap masyarakat dan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun