Mohon tunggu...
Cristiana Pasaribu
Cristiana Pasaribu Mohon Tunggu... Guru - English Language Instructor

English Language Instructor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris Berdasarkan Profiling Peserta Didik

9 Januari 2023   11:38 Diperbarui: 8 Februari 2023   09:04 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik adalah pembelajaran yang memenuhi karakteristik peserta didik. Dalam merancang modul ajar tersebut berarti guru harus melakukan beberapa hal terkait dengan strategi perancangan dan pembelajaran. Strategi pembelajaran Bahasa Inggris yang disesuaikan dengan karakteristik dan profiling peserta didik telah saya rancang dalam bentuk modul ajar. Sebelum saya mejabarkan strategi pembelajaran yang telah saya buat saya akan memaparkan beberapa hal terkait dengan profiling peserta didik yang menjadi target ajar.

Peserta didik pertama memiliki kemampuan awal Bahasa inggris yang rendah. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara yaitu ketika saya bertanya apakah dia menyukai pembelajaran bahasa Inggris dan mencoba untuk memberikan pertanyaan dalam Bahasa inggris, peserta didik pertama mengatakan bahwa dia tidak suka belajar bahasa Inggris karena sulit dan dia tidak suka menghafal vocabularies dan grammar. Sedangkan peserta didik kedua, suka pelajaran bahasa Inggir apabila guru yang mengajar itu menyenangkan dan pembelajaran juga menarik. 

Motivasi peserta didik dalam belajar adalah keinginan mereka untuk mencapai cita- cita mereka, dukungan dari orangtua, dan motivasi instrinsik dari dalam diri sendiri. Pada peserta didik yang peneliti observasi, Peserta didik memiliki motivasi tinggi dalam belajar dan keinginan yang kuat dalam mewujudkan cita-cita mereka. 

Kebutuhan primer mereka juga telah terpenuhi seperti yang dikemukakan oleh Abraham Maslow bahwa terdapat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lebih tinggi dapat dipuaskan. Oleh karena hal tersebut, peserta didik dapat fokus dalam belajar tanpa tersandung oleh hal-hal primer yang belum terpenuhi. 

Bahkan dalam hal motivasi dan minat, peserta didik pertama terlibat aktif dalam menyalurkan bakat dan minat yang dimilikinya melalui organisasi dan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Terlihat bahwa peserta didik pertama merupakan anggota OSIS yang aktif. Sedangkan peserta didik kedua tidak terlibat aktif dalam kegiatan organisasi sekolah ataupun ekstrakulikuler. Namun, peserta didik kedua mengikuti kegiatan Pramuka karena diwajibkan oleh sekolah.

Gaya belajar peserta didik yang berbeda juga menjadi pertimbangan saya dalam meracang strategi pembelajaran di kelas. Peserta didik pertama mengatakan bahwa gaya belajar kinestetik membuatnya belajar dengan lebih efektif. Dia dapat memahami pelajaran lebih baik apabila melakukan kegiatan dengan menggerakkan anggota tubuh secara bersamaan seperti praktek dan projek. 

Sedangkan peserta didik kedua merasa lebih efektif belajar melalui media audio visual. Ketika belajar dengan menonton video penjelasan yang memiliki penjelasan berupa audio dan visualisasi berupa gambar 2 dimensi atau 3 dimensi peserta didik ini dapat belajar dengan efektif. Begitupun dalam hal metode belajar yang juga berpengaruh pada kualitas pembelajaran yang mereka alami. Dalam hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, peserta didik pertama memiliki metode belajar mandiri sedangkan peserta didik kedua menyukai metode belajar berkelompok. Hal ini dikarenakan peserta didik kedua merasa belajar berkelompok dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Sedangkan peserta kedua yang menyukai belajar secara mandiri menganggap bahwa belajar mandiri membuatnya lebih fokus dalam belajar.

Oleh sebab itu, strategi pembelajaran yang saya rancang adalah:

1. Pembelajaran yang berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Pengintegrasian pembelajaran di kelas meggunakan TPACK yang saya buat adalah mengajar dengan menggunakan online quiz berupa Kahoot dan pengumpulan tugas menggunakan Padlet. Quiz yang saya rancang tersebut saya rancang agar peserta didik tidak merasa tertekan meskipun mereka sedang dinilai. Penggunaan TPACK ini bermaksud juga agar kedua peserta didik dapat belajar dengan menyenangkan dengan mengikuti pembelajaran sesuai dengan kodrat zaman. 

2. Pembelajaran yang berdiferensiasi dengan menggunakan metode yang berbeda di tiap pertemuan. Hal ini dilakukan agar setiap peserta didik dapat belajar dengan gaya belajar yang paling efektif bagi mereka. Pembelajaran berkelompok saya lakukan dengan cara membentuk kelompok yang heterogen sehingga tidak timbul like and dislike di dalam suatu kelompok. Terdapat juga pembelajaran dan penilaian secara individu bagi peserta didik. 

3. Pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif, saya menggunakan metode mengajar discovery learning, scientific approach, dan model belajar Project Based Learning atau Problem Based Learning dan tidak menggunakan metode ceramah yang hanya membiarkan peserta didik mendegarkan saja dan tidak aktif dalam belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun