"Perlu diingat bahwa manusia Indonesia bukannya beretika dan beragama karena ia ber-Pancasila, melainkan ia ber-Pancasila karena ia beretika dan beragama." (Franz Magnis-Suseno, Guru Besar Emeritus Sekolah Tinggi filsafat Driyarkara)
Tanggal 01 Juni 2021 kita peringati sebagai hari lahirnya Pancasila. Banyak ucapan membeludak di halaman medsos. Salah satunya yang menurut saya menarik adalah:
"Pancasila membuat perbedaan jadi kekayaan, Pancasila merajut keragaman jadi keindahan, dan Pancasila itu menyatukan perbedaan. Selamat Hari Lahir Pancasila."
Inilah ungkapan bernas, yang kembali membangkitkan alam sadar kita akan roh dari Pancasila bagi Indonesia.
Pancasila itulah yang menjadi dasar toleransi, dasar kemanusiaan, dasar persatuan, dasar musyawarah untuk mufakat, dan dasar keadilan. Dengan pancasila kita akan mampu membungkam Radikalisme
Saat ini ada semacam gerakan untuk kembali menghidupkan kembali Pancasila. Ada gerakan untuk cinta tanah air, cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia, (NKRI).
Jauh sebelumnya, pemerintahan Jokowi telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau disingkat BPIP yang diketua oleh Megawati Soekarno Putri.
Lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki tugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila.
Semuanya itu, merupakan bagian dari upaya pemerintah menanamkan kembali nilai--nilai luhur bangsa, serta upaya membungkam radikalisme yang semakin berkembang di negeri ini.