Saya sering mendengar orang berkata, "cinta itu seperti kupu-kupu, dikejar ia akan lari, tetapi bila dibiarkan, ia akan datang dengan sendirinya."
Pengalaman hidup membuktikan bahwa, urusan jodoh itu kadang gampang-gampang sulit. Ada orang yang menemukan pasangan hidup dengan tidak harus berdarah-darah, tetapi ada yang berjuang mati-matian tetapi hasilnya nihil, "beta cinta, tetapi dia justru nyaman dengan orang lain."
Sebenarnya urusan jodoh tidak akan segitu rumitnya, bila setiap orang sadar bahwa hidup bersama itu soal pilihan bebas dan keputusan pribadi. Jangan memaksa bila si dia bukan tercipta untukmu, tetapi kejarlah bila dia tercipta untukmu.
Sesungguhnya Tuhan telah menyiapkan orang yang pas untukmu, jadi jangan putus asah bila usahamu nyatanya belum berhasil.
Berjuanglah untuk mendapatkannya, tetapi bila akhirnya ia tercipta untuk orang lain, ikhlaskan saja. Biarlah ia pergi karena Tuhan telah menyiapkan yang terbaik untukmu.
Memang zaman dulu situasi dan budaya membuat seseorang terjebak dalam pilihan yang rumit. Mencintai bukan lagi pilihan bebas tetapi paksaan. Ia tidak memilih tetapi dijodohkan oleh keluarga atau orang lain.
Model perkawinan semacam ini, bukan zamannya lagi. Itu semua hanya kisah masa lalu yang suram. Ada juga pasangan yang bertahan, bahagia, dan menikmatinya, sekalipun dijodohkan. Ya, itu semua merupakan bagian dari kehendak Tuhan.
Jadi, berusahalah tetapi jangan sampai sakit hati bila si dia bukan tercipta untukmu. Usaha ada di tangan manusia tetapi soal  perjodohan itu ada di tangan Tuhan.
Atambua, 22.05.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H