Hari ini kami Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Belu, berkesempatan membersihkan Rumah Pintar Flobamora. Bangunan megah yang letaknya di Jantung Kota Aambua ini, diresmikan oleh mendiang ibu Hj. Ani Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Februari 2011.
Dari namanya, "Rumah Pintar" sudah bisa kita pahami, rumah bagi siapa yang ingin belajar, yang mencari ilmu, serta memperdalam pengetahuan.
Siapa yang datang ke gedung ini, ia pasti pintar. Mengapa? karena di rumah ini, tersedia bermacam--macam buku pengetahuan. Entah berapa banyak judul buku yang tersimpan di rumah ini.
Harus diakui bahwa sudah sekian lama Rumah Pintar ini tidak terurus. Bahkan kesannya menjadi bangunan kumuh di pusat kota. Sayang, buku--buku sebagian sudah rusak terkena rembesan air. Ada beberapa perlengkapan yang tidak bisa digunakan lagi.
Kenyataan ini, mendorong kami dari FTBM Belu, meminta izin kepada Bupati Belu dan juga Dandim 1605 Belu agar mengizinkan kami memberdayakan rumah pintar ini. Kami ingin rumah ini hadir sesuai peruntukannya. Kami ingin memanfaatkannya sebagai tempat berliterasi. Tempat dimana berkumpulnya para pegiat literasi di Belu.
Bagaimanapun juga kita harus memperjuangkan literasi di Kabupaten Belu. Semua perjuangan ini sudah pasti bermanfaat untuk anak--anak di Belu, mempersiapkan generasi yang akan datang.
Sebagai Ketua FTBM Belu, saya sadari bahwa memperjuangkan literasi itu wajib hukumnya.
Memang, cakupan literasi sangat luas. Literasi bukan sebatas membaca dan menulis. Karena itu FTBM Belu, bergiat mendampingi anak--anak dalam bidang 6 literasi dasar yakni, 1. Membaca 2. Menulis 3. Menghitung 4. Budaya 5. Digital 6. Sains.
FTBM Belu menyampaikan terimakasih kepada Bupati Belu dan Dandim 1605 Belu atas dukungan penuh bagi kami. Dukungan ini, sekaligus menjadi memotivasi kami umtuk bergerak maju, memperjuangkan literasi di Kabupaten Belu.