Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tinggallah dalam KasihKu, (Renungan Minggu 09 Mei 2021)

8 Mei 2021   20:40 Diperbarui: 8 Mei 2021   20:59 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dokumen pribadi/patung Bunda Maria di Atambua

Memilih itu mudah, tetapi bertahan pada pilihan itulah yang sulit. Mengungkapkan cinta itu mudah, tetapi setia padanya itulah yang sulit. Semua orang bisa mengatakan aku mengasihimu, tetapi tidak semua orang setia memberikan kasih, sebab mengasihi bukan sekedar retorika bahasa tetapi lebih pada tindakan konkret.

Ada dua makna dari  Injil  hari ini (Yohanes 15:9-17) yakni:

1. Injil hari ini mengungkapkan relasi vertikal, relasi antara manusia dengan Allah. Kita wajib mengasihi Allah sebab Allah telah lebih dahulu mengasihi kita manusia. Kasih itu berasal dari Allah. "Tinggalah dalam kasih-Ku." Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorangyang menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Tanyakanlah manusia, tentang nafas kehidupan yang dimiliki saat ini? akan keselamatan dari bahaya yang mengancam hidup? tentang kemampuan akal budinya? Jikalau bukan karena bukti cinta kasih Allah bagi manusia?

Tanyakanlah kepada manusia, tentang siapa pelunas dosa? mengapa Tuhan rela mati di kayu salib jikalau itu bukan karena cinta kasih Allah?

2. Injil mengungkapkan relasi horisontal, relasi antara manusia dan sesamanya. Sabda Tuhan hari ini adalah supaya kamu saling mengasihi... Inilah perintahku kepadamu, kasihilah seorang akan yang lain.

Bagaimana kasih kepada orang-orang di sekitar kita? kepada orang tua? kepada anak-anak? kepada suami? kepada istri? kepada keluarga? kepada mereka yang menderita? kepada yang membenci kita?

Jika tidak ada alasan untuk kita tidak mengasihi Allah. Tidak ada alasan untuk kita tidak berbuat baik, tidak ada alasan untuk tidak berkorban, tidak ada alasan untuk kita membeda-bedakan dalam mengasihi, maka kita wajib mengasihi satu sama lain.

Kita dipanggil hari ini untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama karena Tuhan telah lebih dahulu mengasihi kita. Filsuf Blaise Paschal mengatakan: "Mengganggu damai hidup orang lain merupakan kejahatan, dan bersikap diam, ketika kebenaran tengah dihancurkan juga adalah suatu kejahatan."  

Apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita tetap harus saling mengasihi, dasarnya adalah sabda Tuhan hari ini. "Barang siapa tidak mengasihi ia tidak mengenal Allah sebab Allah adalah kasih." Mari kita berusaha dari hari ke hari, dari waktu ke waktu untuk tetap tinggal dalam kasih Tuhan.

Atambua, 08.05.2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun