Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Litersi FTBM Belu, Solusi Tepat bagi Pendidikan Anak di Masa Pandemi

8 Mei 2021   11:42 Diperbarui: 8 Mei 2021   11:46 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokpri/Pertemuan FTBM Belu Bersama Bupati Belu dr. Agus Taolin, di Ruang Kerja Bupati Belu, Jumat, 08 Mei 2021

"Program Merdeka Belajar menegaskan bahwa ilmu tidak hanya diperoleh di ruang kelas, tetapi lewat Pendidikan Informal."

Masa pandemi yang tak kunjung berakhir menyisahkan masalah tersendiri dalam berbagai bidang. Salah satu sektor yang terkena langsung dampak dari virus corona adalah sektor pendidikan.

Idealnya pendidikan bagi anak adalah tatap muka, berkumpul bersama di sekolah. Sementara situasi pandemi memaksa kita untuk menghindari kerumunan, tinggal di rumah saja.

Hingga saat ini, ada dua solusi yang ditempuh agar pendidikan bagi anak tetap berjalan meski di tengah situasi pandemi. Pertama belajar daring atau online, belajar dengan memanfaatkan jejaring internet. Kedua Belajar Dari Rumah, (BDR), anak-anak mengikuti pembelajaran lewat siaran televisi.

Dua solusi ini menjadi pilihan terbaik, untuk mengatasi problem pendidikan di masa covid. Hampir semua sekolah di tanah air, menggunakan dua jalan ini, untuk mentransfer ilmu kepada peserta didik.

Pertanyaannya adalah apakah berjalan maksimal? Jawabannya adalah tidak. Banyak kendalah yang harus dihadapi. Banyak daerah belum tersentuh oleh listrik dan jaringan internet.

Di sisi lain, ada sebagian anak yang kurang mendapatkan pendampingan dari orang tua karena berbagai alasan misalnya, anak yatim, orang tua dengan pendidikan rendah, tidak mungkin menjadi guru bagi anaknya sendiri.

Foto: dokpri/Pegiat Literasi Belu beraudiensi dengan bupati Belu, Jumat 07 Mei 2021 di Ruang Kerja Bupati Belu
Foto: dokpri/Pegiat Literasi Belu beraudiensi dengan bupati Belu, Jumat 07 Mei 2021 di Ruang Kerja Bupati Belu
Gerakan Literasi Anak

Atas persoalan ini maka, bagi saya salah satu yang harus di kembangkan dan didukung adalah gerakan literasi anak, lewat jalur pendidikan informal. Anak-anak usia sekolah didampingi dalam kelompok--kelompok kecil,  dididik oleh pegiat-pegiat literasi agar pendidikan bagi anak tidak mandek.

Sebagai contoh, di Kabupaten Belu, NTT, ada sejumlah pegiat litarasi yang tergabung dalam Forum Taman Bacaan Masyarakat Belu, (FTBM Belu). Eksistensi forum ini sudah pasti membantu pendidikan bagi anak dalam bidang literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun