Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Love

Kencan Pertama yang Menggelikan

17 April 2021   20:34 Diperbarui: 17 April 2021   20:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Saya mengenal cinta ketika duduk di bangku SMP. Rasanya lucu, menggemaskan dan menggelikan, saat membayangkannya kembali. Begitulah pengalaman cinta masa sekolah yang tak pernah terlupakan.

Waktu masih SMP saya tinggal di asrama, karena tempat tinggal jauh dari sekolah. Selain itu juga, kami memang diwajibkan masuk asrama. Kami anak laki-laki tinggal di asrama putra, sedangkan yang perempuan, tinggal di asrama putri, yang tidak jauh dari kami.

Biasanya malam minggu kami selalu berkunjung ke asrama putri, dengan macam-macam alasan, pinjam buku, kerja tugas, pokoknya ada saja alasannya.

Kami punya strategi tersendiri saat harus berhadapan dengan pembina asrama yang galak. Di sekolah kami sudah saling beri buku, sehingga waktu kami muncul di asrama dan ditanya mau perlu apa, tinggal dijawab mau ambil buku catatan.

Saat itulah saya mengenal apa itu cinta. Sebenarnya bukan cinta, karena diganggu, dipasang--pasangkan oleh teman--teman, akhirnya kita jadi malu, dan ge--er saat berpapasan. Kita merasa, seolah sudah jadian. Hahaha...

Malam itu, saya dan beberapa teman pergi ke asrama putri. Saat itulah saya merasa bahwa itulah Kencan pertama bersama si dia. Ketika saya muncul, anak putri yang lain langsung panggil si dia. Mereka seolah mengerti.

Selang beberapa menit kemudian dia pun keluar. Saya jadi ge--er, bingung, malu, was---was. Kami berdua membisu, tidak tahu mau bicara apa. Semua yang ada di kepala menjadi buyar... Akhirnya sepuluh menit berselang, dia pun kembali, tanpa ada pembicaraan apa--apa.


Ya, seperti itulah pengalaman kencan pertama. Malu dan keringatan. Menggelikan juga, bila diingat kembali hehehehe..

Atambua.17.04.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun