Ramadhan tahun ini sungguh mengesankan. Umat muslim harus merayakan di tengah situasi pandemi covid-19. Yang pasti, tidak ada pilihan lain, selain berdamai dengan kenyataan ini. Semuanya itu tentunya untuk keselamatan pribadi dan keluarga.
Efek dari covid-19 adalah, dilarang bepergian. Sebaiknya, stay at home. Mudik, sepertinya bukan pilihan terbaik untuk saat ini. Berarti kerinduan untuk berbuka puasa bersama menjadi sebuah kerinduan yang tak berujung. Ya, begitu sudah. Mau bagaimana lagi, bila tinggal di rumah menjadi pilihan terbaik.
Memang, momentum berbuka puasa bersama menjadi harapan dan kerinduan semua orang, tetapi apalah artinya, jika kebersamaan mengancam kehidupan.
Kaum muslim dan kita semua tentunya berharap semoga Ramadhan tahun ini berjalan lancar, mendatangkan berkah, dan membawa keselamatan. Oleh karenanya, tinggal di rumah menjadi pilihan terbaik demi terwujudnya harapan bersama yakni keselamatan.
Dekatkanlah dirimu dan keluarga pada Yang Kuasa  Bawalah kerinduan itu dalam ibadahmu. Yakinlah bahwa saatnya nanti, obat penyembuh rindu yakni kebersamaan pasti terpenuhi. Anggaplah itu sebagai latihan kesabaran. Ada badai dalam hidup, tetapi yakinlah bahwa badai pasti berlalu.
Kemarin saya sempat bertemu kenalan saya. Rumahnya persis di depan Bulog Atambua. Mereka bercerita, biasanya tiap tahun selalu pulang Jawa, tetapi tahun ini mereka memutuskan untuk tidak mudik.
"Tiap tahun pasti kami pulang. Kalo gak' sekeluarga, salah satunya bapak atau saya tapi tahun ini kami sudah putuskan untuk menunda sampai situasi benar-benar aman." Kata mbak Ziti.
Ya, semoga badai covid segera berlalu dan kerinduan berkumpul bersama keluarga menjadi kenyataan. Salam sehat selalu.
Atambua 16.04.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H