Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Anak Muda Desa Nifuboke, Hasilkan Kursi dari Bambu di Masa Pandemi

13 April 2021   15:50 Diperbarui: 13 April 2021   15:51 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto.dok.pribadi/satu set kursi dari bambu, hasil kreasi kelompok anak muda Desa Nifuboke

Mengembangkan usaha kursi dengan bahan baku bambu menjadi salah satu pilihan di masa pandemi. Hal ini telah dibuktikan oleh kelompok abak muda di Desa Nifuboke, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU, Provinsi NTT.

Didampingi oleh Iswanto, Babinpol Desa Nifuboke, kelompok pengrajin bambu ini terus mengembangkan ketrampilan yang dimilikinya. Bermodalkan kemampuan yang dimiliki serta, peralatan apa adanya, mereka pun menghasilkan kursi yang bisa dipasarkan.

Tony Roga, salah seorang pengrajin bambu menuturkan bahwa pada awalnya mereka belajar otodidak, belajar dari youtube, kemudian mereka langsung mempraktekannya.

"Kami belajar otodidak, tidak ada yang mendampingi kami. Memang awalnya kami merasa kesulitan, untuk satu set kursi dan meja, memakan waktu hampir dua minggu." Katanya.

"Sudah lima set yang terjual dengan harga Rp. 750.000 per set, (tiga kursi dan satu meja). Hingga saat ini ada 16 orang yang antrian untuk membeli kursi bambu hasil produksi kelompok kreatif ini." Katanya menambahkan.

foto.dok.pribadi/Tony Roga dan usaha kursi bambu yang sedang dikerjakan
foto.dok.pribadi/Tony Roga dan usaha kursi bambu yang sedang dikerjakan
Masa pandemi menjadikan kita lebih banyak di rumah. Kita bisa bekerja dari rumah. Ada banyak pilihan usaha yang bisa dikembangkan, salah satunya adalah kursi dengan bahan baku bambu.

Memang, merintis usaha di kampung, dengan peralatan seadanya tidaklah mudah. Butuh dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah Desa pada prinsipnya mendukung kreasi dari masyarakat.

Hal ini dibuktikan dengan adanya koordinasi dengan pihak pemerintah Kabupaten TTU, untuk melaunching usaha kreatif kaum muda Nifuboke, yang terlaksana pada tanggal 26 Maret yang lalu.

foto.dok.pribadi/satu set kursi yang siap dipasarkan
foto.dok.pribadi/satu set kursi yang siap dipasarkan
"Saat ini kami mengalami kendala karena listrik padam, dan juga kami masih membutuhkan kompresor untuk menunjang usaha ini." Demikian kata Babinpol saat ditemui di Nifuboke, 12/04/2021.

Semoga Pemerintah Kabupaten TTU bisa memberi perhatian dan dukungan bagi kelompok kreasi kaum muda ini, agar usaha yang dirintis semakin berkembang. Bekerja dan berusaha di masa pandemi menjadi solusi mengisi waktu luang di rumah.

Kefamenanu, 12.04.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun