Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mie Telur, Mie Enak untuk Kalangan Bawah

27 Maret 2021   15:11 Diperbarui: 27 Maret 2021   15:14 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah memotivasi adik-adik di rumah untuk buka warung mie khusus untuk para ojek dan para pelajar. Saya yakin bahwa usaha ini pasti laris manis karena tempatnya strategis, persis di pangkalan ojek di kampung saya.

Setelah sepakat, mulailah dibuka warung mie untuk kalangan bawah. Yang ditawarkan adalah makanan murah dan mudah dijangkau seperti, mie telur, mie sawi, mie kacang, mie daun pepaya, kopi, dan gorengan.

Harganya juga standar, lima ribuan, hingga sepuluh ribuan. Setelah sebulan berjalan, saya melihat bahwa usaha warung mie, lumayan laris.


Akhirnya saya memberikan ide, sekalian jualan nasi bungkus. Namanya nasi ojek. Jadi nasi kuning, dikasih tempe, ikan teri dan juga mie kering, serta sambal. Harga juga mulai dari lima ribuan hingga sepuluh ribuan.


Sebulan berjalan, ternyata modal sudah kembali dan malahan usaha sudah diperluas, aneka mie, dan juga aneka kue.

Seiring berjalannya waktu, saya melihat bahwa ternyata yang paling laris adalah mie telur. Mie telur praktis dan terasa nikmat untuk kalangan ojek. Sehari bisa habiskan 40 bungkus mie, dan 40 butir telur. Semangkok Rp. 10.000.,

Cara memasak juga sederhana, air dipanaskan, di masukan mie, di masukan telur dan siap dihidangkan. Bila ingin beda rasa, tinggal tambahkan sawi, atau kacang tanah, atau daun pepaya. Tergantung selera.

Gampang dan cepat, tetapi laris karena, biasanya para tukang ojek, tidak mau repot, intinya pagi-pagi, semangkok mie dan segelas kopi, sudah menjadi modal untuk mengais rejeki hingga waktu makan siang. Atau sambil menunggu penumpang, bisa sambil mencicipi semangkok mie plus segelas kopi, bagi mereka sudah sempurna.

Bagi yang belum mencicipi, silahkan mencoba. Percayalah, praktis tetapi terasa nikmat, apalagi di musim hujan. Bisa ditambahkan cabe hijauh, sesuai selera.

Atambua, 27.03.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun