"Rejeki tidak kemana-mana. Rejeki ada di tangan Tuhan, tetapi selama kita tidak berjuang, ia tetap dalam tangan Tuhan"
Dari sekian banyak usaha yang saya kagumi, satu di antaranya adalah perjungan para Pedagang Kaki Lima (PKL), di ruas jalan kota Atambua. Para PKL begitu setia menjajakan barang dagangannya, demi sesuap nasi untuk menyambung hidup.
Tujuan utama bukan mencari keuntangan sebanyak-banyak tetapi lebih pada pemenuhan kebutuhan hidup harian dalam keluarga. Prinsip yang mereka pegang adalah 'yang penting bisa makan hari ini, sudah lebih dari cukup.'
Saya belajar banyak dari mereka, termasuk belajar tentang bagaimana harus berjuang untuk bertahan hidup. Tidak mudah memang menjalani kehidupan ini, dibutuhkan kemauan dan ketekunan dalam berusaha. Para PKL seperti orang tua saya sendiri di kampung, tidak butuh sekolah tinggi seperti saya, tetapi soal perjuangan untuk bertahan hidup, mereka adalah guru kehidupan.
Pandemi covid-19 yang entah kapan berakhir tidak membuat mereka dan kita pasrah, mengeluh, dan hanya berharap pada uluran tangan pemerintah, tetapi mestinya memacu kita untuk kreatif, semangat, mengais rejeki untuk menyambung hidup.
Kita belajar banyak hal positif dari wabah covid-19: pertama, menamkan pola hidup sehat, cuci tangan, makan makanan yang bersih dan bergisi. Kedua, menerapkan pola hidup hemat, membatasi kita untuk hajatan-hajatan yang menelan banyak biaya. Ketiga, memacu kita untuk perpikir kreatif, memacu daya juang kita, keempat, membuat kita lebih banyak di rumah, memiliki waktu luang bersama keluarga.
Ada banyak hal positf yang kita temukan di masyarakat selama masa pandemi misalnya, ada yang merintis usaha online, ada yang bercocok tanam, ada pula yang mengembangkan bakat/ hobi misalnya: musik, menulis, beternak, atau juga ada yang merintis usaha kecil-kecilan di pinggir jalan.
Hidup memang tidak gampang, butuh perjuangan dan kerja keras, tetapi tidak ada yang mustahil bagi mereka yang berjuang. Rejeki tidak kemana-mana. Rejeki ada di tangan Tuhan, tetapi selama kita tidak berjuang, ia tetap dalam tangan Tuhan.
Para PKL telah membuka mata kita, bahwa hidup itu seperti ini, harus berusaha, jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan. Berjuanglah untuk hidup, selebihnya adalah urusan Yang Kuasa.
Kepada saudara-saudariku, semangat dan teruslah berjuang. Kalian semua adalah guru kehidupan yang mengajar kami bagaimana seharusnya berjuang untuk bertahan hidup.
Akan kami ceritakan kepada dunia bahwa kalian adalah pribadi yang sederhana tetapi tidak kalah dengan tantangan hidup. Bahwa hidup harus diperjuangkan bukan disesali. Kalian adalah penakluk kehidupan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ayambua, 21.02.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H