Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Work Life Balance: Bekerja untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Kerja

29 Januari 2021   08:16 Diperbarui: 29 Januari 2021   08:18 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dok.pri./Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr., Panen Lombok di Lurasik Atambua

"Vita vivet non est opus ut labore" "Saya bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja."

Saya punya teman, (eks frater). Ia pernah berkisah saat saya bertanya, mengapa berhenti dari pekerjaan di bank?

Dia pun berkisah...

"Teman.... apalah artinya pekerjaan bila saya tidak pernah bahagia?"

"Memang tidak bahagia maksudnya bagaimana? Secara finansial oke, banyak orang ingin bekerja seperti kamu, tapi tidak memiliki kesempatan, lalu mengapa kamu sia-siakan perjaan itu"?

"Saya tidak pernah bahagia. Semua waktu saya tersita. Tidak ada kesempatan untuk menikmati semuanya itu, tidak ada waktu luang untuk sekedar memanjakan diri, saya tidak sanggup dan saya lebih memilih kerja ditempat lain karena bagi saya, pekerjan harus membuat kita bahagia, bukan menjadikan kita sebagai hamba." Katanya.

Benar. Ia akhirnya memilih berhenti bekerja di bank dan lebih memilih menjadi dosen, setelah mengikuti tes dan lulus diterima sebagai dosen.

Bagi saya, apa yang dialaminya, mungkin juga dialami oleh sebagian dari kita. Begitu banyak beban pekerjaan hingga kita merasa menghambakan diri pada pekerjaan dan tidak ada kesempatan untuk menikmati hidup di luar pekerjaan bersama keluarga.

Kesibukan dan aktivitas kantor sehari-hari, mengerus waktu, membuat hidup jadi sumpek hingga membuat karyawan lupa memberikan waktu untuk dirinya sendiri, untuk keluarga, padahal pekerjaan itu sesunghuhnya harus memberi kebahagiaan dan menenangkan bagi hidup kita. Bekerja untuk hidup dan bukan sebaliknya hidup untuk bekerja.

Jangan pernah mimpi untuk hidup sehat dan bahahgia, bila hari-hari hidupmu terus dihantui dan di kuasai oleh pekerjaanmu. Jangan juga pernah berpikir bahwa dengan mengejar uang hidup akan bahagia. Memang segalanya butuh uang tapi uang bukan segala-galanya dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun