Sikap pemerintah yang terkesan mengaanaktirikan sekolah swasta, ketidakseimbangan perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan khususnya sekolah swasta, hal ini menyisahkan problem tersendiri. Akibatnya, sekolah swasta menerapkan biaya yang mahal dan mencekik.
II. Titik Focus Sekolah Katholik SMPK Don Bosco Atambua
Sekolah Menengah Pertama Katholik, (SMPK) Don Bosco Atambua, merupakan sekolah swasta yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan As'Tanra milik Keuskupan Atambua.
Sekolah ini berdiri sejak tahun 1969 dan tetap eksis hingga saat ini. Dari segi usia, SMPK Don Bosco boleh dibilang sudah matang, teruji dan memiliki nama. Sekolah Katholik ini sudah ada seblum sekolah-sekolah nergri yang lain berdiri. Liku-liku perjalanannya mengisahkan banyak hal positif, membanggakan dan layak diapresiasi.
Kenyataan ini bukan berarti tanpa rintangan tantangan. Ada juga pasang surut, seiring perjalanan waktu. Sejauh pengamatan dan juga wawancara langsung dengan staf senior yang berkarya di sekolah tersebut, ada banyak kendalah yang turut menyertai dan mengiringi perjalanannya.
Masalah klasik yang saya rangkum, dan sering dihadapi adalah;
*Tenaga pengajar/pendidik
Masalah umum dalam hal tenaga pengajar adalah soal sumber daya manusia, (SDM). SDM yang minim, sering menjadi penyebab utama dalam hal perkembangan dan kemajuan pendidikan di sekolah dimaksud.
Tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana mengharuskan pembelajaran secara online, daring, belajar dari rumah, (BDR), sering menjadi kendala tersendiri. Bila guru gagap teknologi, bagaimana mungkin bejar daring dan online bisa berjalan?
Guru jaman dulu yang masih saja eksis hingga kini, (guru tua), dan sulit menyusuaikan diri dengan perkembangan jaman. Jaman sudah berubah tetapi guru yang tetap sama. Hal ini berakibat pada output yang dihasilkan. Dunia pendidikan sekarang dengan kurikulum Merdeka Belajar, menjadi sulit karena tenaga pengajar yang tidak ter-up date.