Perhelatan akbar pemilihan bupati dan wakil bupati Belu periode lima tahunan dimulai hari ini, 09 Desember 2020. Sejak pagi pkl. 07.00 wita, masyarakat sudah antrian di Tempat Pemungutan Suara, (TPS) terdekat. Kita menyaksikan animo masyarakat menggunakan hak pilihnya cukup tinggi, meski ditengah wabah penyebaran virus corona.
Menariknya, setelah menggunakan hak pilihnya, yang dinantikan selanjutnya adalah hasil akhir. Masing-masing pendukung dari dua paket, Sahabat dan Sehat, harap-harap cemas, memenangkan pilkada Belu ini.
Hal ini, nampak di setiap TPS, masyarakat enggan pulang rumah. Mereka sendiri antusias, mengikuti proses penghitungan suara. Teriak pekikan kemenangan terdengar jelas di setiap sudut kota, dekat TPS.
Hal positif lainnya adalah, proses pemilihan benar-benar menerapkan protokol covid-19. Jaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan. Panitia sudah menyediakan semuanya, dan berjalan lancar dan aman. Selain itu juga, ada pantauan ketat dari aparat keamanan, TNI dan Polri.
Inilah hajatan masyarakat dan harus dinikmati dengan gembira. Hari ini kita menemukan masyarakat yang sadar akan dekmokrasi, bahwa pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Meminjam kata-kata Presiden Joko Widodo, "Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi".
Edukasi masyarakat selama masa kampanye dan juga track record, lima tahunan menjadi acuan utama bagi masyarakat dalam memilih. Memilih bukan karena keluarga, money politic, intimidasi, tetapi karena kesadaran, bahwa yang pro rakyat, visi-misi jelas, itulah yang harus dipilih
Hingga kini, perhitungan suara sudah selesai. Pasangan dr. Taolin Agustinus, Sp.PD dan Drs. Aloysius Haleserens, MM, dengan tagline SEHATI, mengklaim diri sebagai pemenang. Ini nampak dalam pawai kelompok pendukung paket sehati dan info kemenangan yang tersebar di medsos.
Merayakan kemenangan adalah hal yang wajar. Boleh saja. Perjuangan dan usaha yang menguras energi perlu disyukuri dan dirayakan. Namun, point penting yang perlu diperhatikan bahwa kita berada dalam situasi pandemi covid-19. Karena itu, perayaan kemangan harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Lebih elok bila kita merayakan kemenangan dengan menerapkan protokol kesehatan. Tidak perlu pawai besar-beasaran, apa lagi ekonomi masyarakat merosot karena wabah covid-19. Yang paling penting adalah menjaga kesehatan dan keselamatan.
Entah paket mana yang menang, kita sabar dan menunggu pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum Daerah, (KPUD) Belu. Yang penting saat ini adalah persatuan, persaudaraan.
Jangan sampai karena pilkada kita bermusuhan. Jangan sampai persahabatan kita menjadi renggang karena pilkada. Siapapun yang terpilih dan dilantik itulah pemimpin kita semua. Untuk sekarang dan selanjutnya, tidak ada lagi yang namanya paket satu dan peket dua, yang ada adalah nomor tiga, persatuan Indonesia, persatuan diantara kita masyarakat Belu khususnya. Bagaiamanapun juga kita semua adalah saudara. Sesuai arti kata Belu, kita adalah sahabat.
Atambua, 09.12.2020