Namanya juga pilihan, siapapun boleh memilih ke mana kaki berlangkah, dan pada siapa hati berlabu. Tak ada guna bicara soal getaran, sementara hati terlanjur menghilangkan ruang aman yang pernah bikin adem.
Waktu terus berjalan, kita pun belajar tentang arti sebuah perubahan. Seperti waktu yang berubah begitu cepat, sama halnya juga diri kita. Semuanya telah berubah. Kemesraan dulu hanyalah bagian dari kisah di masa kini.
Apa harus penyesalan? Tidak. Kita hanya menganggapnya sebagai guru untuk kita berlangkah saat ini, agar kita tidak terantuk pada batu yang sama. Dunia kita sudah berbeda. Biarlah kita mencari dunia yang lain.
Separuh waktu telah kita lewati, meski ada sedikit penyesalan. Harus berbenah dan berubah. Jangan seperti yang dulu lagi. Tolong cari aku dimasa kini, karena yang lalu telah ku tinggalkan.
Atambua, 26.11.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H