Pada jalan ini kita mengadu. Kita seakan menutup telinga atas suara panggilan untuk kembali. Niat yang tulus untuk hari esok, telah membungkus rapi rindu untuk pulang. Di bawah mentari kami berjalan, meratap gersang di tepian jalan.
Simpan saja gerahmu, demi impian di ujung jalan. Biarkan kemarau membakar semangat, ketika jiwa terbakar amarah. Di sini kami masih melangkah saat angin menyapu debu jalan, menghepaskan pada lengan baju.
Pada lorong yang sama kami berjalan, bergandengan dengan tantangan. Memasuki ruangan yang menyiapkan mimpi. Di antara impian dan mimpi yang terus merebut gelora pada jalan yang tak pernah sepih. Pada jalan yang gersang kami berlangkah membangunkan kesunyian demi impian hari esok.
Kefa, 20.10.20
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI