Kami mencintaimu kawan,
Kami ada disini karnamu teman
Sudah banyak waktu kami sediakan
Sudah banyak uang yg kami hamburkan,
Bahkan terkadang kami lupa keluarga
Lupa rumah tangga
Malahan kami juga lupa sudah punya hutang dimana_mana
Bermalam_malam kami menguras hati
Menyusun rangkaian janji
Membuat bujukan berstrategi
Berdoa supaya kami ada di sini
Kawanku sayang,
Mengapa kau begitu marah
Ketika udara semakin gerah
Dan penyakit meluas parah
Kau bilang kami yg salah
Kami mencoba berbakti kawan
Berangkat kesini mencari rejeki
Jauh dari rumah dan anak kami
Wajar jika kami lupa akan janji
Kawanku sayang,
Disini begitu berat
Persaingan begitu sarat
Hidup kami juga sekarat
Kadang kami menjadi sarap
Maklumilah kawan,
Otak panas kami butuh pendingin
Jiwa kosong kami ingin refreshing
Ke luar negeri menjadi sangat penting
Yg ada di dalam negeri sedikit tersingkir
Lihatlah kawan,
Mataku selalu mengantuk
Karena kerjaku selalu terantuk
Bahkan kami tak bisa terbatuk
Kami memang sangat sibuk mengantuk
Sudahlah kawan,
Maklumilah saja
Kami sudah habis-habisan
Sudah lelah mulut berkoar
Janji yg dulu hanya tulisan
Nanti saya buat janji yg lebih menawan
Kami sekarang mendulang rejeki
Sebagai ganti dari dana kami
Kawan,
Kaulah yang meminta
Supaya kami menjadi berada
Kaulah yang berharap
Kami menjadi pahlawan hebat
Ingatlah kawan tersayang
Darah dan tulang ada pada kami
Bahkan kami punya sosmed ID
Biarkan kami sebentar berdiri menikmati hasil jerih payah kami
Untukmu kawan,
Tenang,nasibmu akan kami perjuangkan
Akan kami sampaikan ke atasan
Kami mencatat segala ratapan
Berdoalah kawan. . .
Semoga harapan mu di kabulkan
Kami hanya menyampaikan
Dan. . . .sekian
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI