Mohon tunggu...
Crisna AyutamaPutri
Crisna AyutamaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Gizi Universitas Airlangga

Focus

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Virus Omicron: Diam-diam Menghanyutkan, 5 Fakta Omicron Ini Wajib Diketahui!

17 Januari 2022   15:27 Diperbarui: 17 Januari 2022   15:53 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus SARS-CoV-2 atau kerap disebut virus corona terus mengalami mutase. Melansir dari CNBC Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan ada tiga varian virus corona yang menular di Indonesia per 16 November 2021. Ketiga varian tersebut adalah Alpha, Beta, dan Delta. 

Namun, mulai akhir tahun 2021 lalu muncul varian baru yaitu varian Omicron yang masuk ke Indonesia diduga melalui WNI dari luar negeri berinisial TF. Berikut 5 fakta mengenai virus Omicron yang wajib diketahui :

  1. Kasusnya Kian Mengalami Kenaikan
    Ilustrasi Kenaikan Kasus | Freepik
    Ilustrasi Kenaikan Kasus | Freepik
    Gelombang Omicron terjadi di berbagai negara seperti Afrika dan Inggris. Ada kemungkinan Indonesia bisa mengalami hal yang sama mengingat melesatnya angka kasus Omicron. Hingga saat ini, ada 7 daerah yang terdeteksi varian Omicron diantaranya Jakarta, Malang, Bogor, Tangerang Selatan, Bandung, Medan, dan Surabaya. Peningkatan dan penyebaran kasus yang tergolong cepat di Indonesia harus menjadi peringatan bagi setiap warga terhadap varian Omicron, pun varian COVID-19 lainnya.

    Melansir detik news, total kasus Omicron di Indonesia berada di angka 572 kasus pada Rabu (12/1/2002). Sementara itu, pada Sabtu (15/1/2002), Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementrian Kesehatan (Kemenkes),dr Siti Nadia Tarmizi mengumumkan adanya lonjakan angka kasus Omicron dengan total 748 kasus. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan 176 kasus dalam kurun waktu 3 hari.

  2. Menyebar Lebih Cepat
    Ilustrasi Penyebaran | Freepik
    Ilustrasi Penyebaran | Freepik
    Sedikit meredakan ketegangan yang ada, varian Omicron tidak mengalami banyak mutasi yang bisa membuat Omicron lebih menular dari Delta. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang ahli virologi Universitas Tulane, Robert Garry. Ia telah membandingkan kedua varian virus corona, Omicron dan Delta, dari mutasi yang terlihat.Disamping itu, CDC Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa Omicron lebih mudah menyebar dibandingkan varian virus sebelumnya. Hal ini dilihat dari melesatnya angka kenaikan kasus Omicron yang menjadi bukti penyebarannya lebih cepat.

  3. Gejala Ringan, Harus Lebih Waspada!
    Ilustrasi Penyebaran | Freepik
    Ilustrasi Penyebaran | Freepik
    Selain disebut-sebut menular lebih cepat, varian Omicron disebut menimbukan gejala yang lebih ingan dibanding varian Delta. Sulit bagi kita untuk mendeteksi gejalanya secara mandiri karena tidak ada gejala yang spesifik, sangat mirip dengan flu biasa. Dengan demikian, sangatlah penting bagi orang-orang yang merasa sakit untuk segera melakukan pembatasan kontak fisik demi mencegah penularan ke orang lain.

    "Ini sama di semua varian itu (Omicron) gejalanya 80 persen ringan-sedang, termasuk dalam bentuk seperti flu," ujar Ahli epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, dikutip dari detik health.

  4. Pemerintah Gencarkan 3T
    Ilustrasi 3T | Freepik
    Ilustrasi 3T | Freepik
    Mengutip kompas.com, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk melakukan pengetatan di pintu masuk negara, dan melakukan surveilans atau pemantauan di dalam negeri untuk mencegah penularan dari varian baru virus corona. Dilansir dari laman resmi COVID -19, berikut rincian pelaksanaan 3T oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) :
    1. Testing
      Kemenkes mendistribusikan kit PCR SGTF (S-Gene Target Failure) yang merupakan teknologi untuk pemeriksaan virus omicron. Tak hanya itu, pemerintah melalui Kemenkes akan mempercepat proses pemeriksaan baik PCR maupun PCR SGTF dengan harapan kasus dapat dideteksi sedini mungkin.
    2. Tracing
      Tracing merupakan penulusuran kontak erat pasien positif covid-19 dengan tujuan yang sama yaitu agar bisa dilakukan testing sehingga kasus bisa diketahui dan ditangani lebih awal.
    3. Treatment
      Adanya tracing  dan testing menjadikan pasien positif covid-19 dapat melakukan treatment yang sesuai. Dengan demikian, pasien dapat mendapatkan penanganan yang tepat sehingga diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan.

  5. Masyarakat Harus Disiplin 5M
    Ilustrasi 5M | Freepik
    Ilustrasi 5M | Freepik
    Seperti yang sudah digaungkan sejak awal pandemi, menerapkan protocol kesehatan sangat penting untuk membantu pencegahan virus corona, termasuk varian omicron. Tidak bosan-bosannya pemerintah terus mengingatkan untuk melakukan disiplin 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Protokol Kesehatan ini tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga sangat bermanfaat untuk Kesehatan lingkungan sekitar dalam rangka pencegahan virus corona. Lindungi diri dan orang lain mulai dari diri sendiri dengan taat melaksanakan 5M!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun