Mohon tunggu...
Chris D.a
Chris D.a Mohon Tunggu... -

Just an ordinary man. Hard-worker, husband, father

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Pagi Ini

28 Januari 2014   06:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan pagi ini
Entah kenapa meretas sepi
Membumbung rindu pada seberkas hati
Tak letih bersemayam di sini

Hujan pagi ini
Tinggalkan uraian memori
Pada segulung kabut dan lenguh sapi
Dan tawamu mengoyak mimpi

Hujan pagi ini
Kirimkan sejumput benang sari
Hampiri putik sebelum mati
Berkembang bunga penuh seri

Hujan pagi ini
Singkap tirai tanya di hati
Mengapa merindumu sampai begini
Pada jarakmu sejangkauan jari

__________

(JP.28.01.2014.Untuk cahaya indah langit utara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun