Mohon tunggu...
Ardy Kresna Crenata
Ardy Kresna Crenata Mohon Tunggu... -

Ardy Kresna Crenata, penyair, cerpenis,lahir di Cianjur dan kini tinggal di Bogor. Yang akan dilakukannya jika mendapatkan uang banyak: terbang ke Medan, menemui seseorang yang ia cintai di sana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertama

24 Desember 2011   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:48 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash



biru membekas di langit sana dan

kamu lekas bangkit

terjaga.

tapi, aku telah tak ada.

1.

SEBUAH layar. Sebuah biru yang dominan. Di sudut kanan agak ke bawah, sesosok lelaki.

Ada benda-benda serupa burung lambat beterbangan dari kanan tengah ke kiri atas, dari sebentuk rimbun pohon dengan daun-daun gemuk menuju semacam langit yang masih hampa. Hanya ada kepak yang gamak. Lelaki itu mendengkur. Seseorang di sampingnya, sesosok perempuan, serupa perempuan, tabah mengatur desah napasnya untuk tak mengendap jadi mimpi buruk yang akan membangunkan lelaki itu. Tangan kanannya menjuntai, seperti hendak menyentuh tubuh lelaki itu. Tapi, tangan itu terhenti, seperti jeda yang dipaksa ada.

“Kau harus pergi, dan mati. Lelaki itu, tak boleh tahu.”

Suara berat itu tak pernah memiliki asal. Wujudnya tak pernah ada. Jika dilacak, hanya akan tampak butir-butir terserak. Sesuatu serupa hujan, atau salju. Sesuatu yang hanya mengenal biru, seperti halnya setiap benda yang telah terhampar di layar itu. Burung-burung tadi telah pergi, meski tak mati. Di waktu yang terpatri mereka akan muncul lagi, membawa payah rasa lelah di kepak mereka untuk tumpah-rebah-ruah dalam istirah. Tapi ia, sesosok perempuan itu, harus mati.

“Kau harus tiada agar ia lupa.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun