Mohon tunggu...
Atiar
Atiar Mohon Tunggu... Petani - Penulis Lepas

Selalu takut jika tidak mencoba

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Membiasakan yang Benar" Bukan "Membenarkan yang Biasa"

13 November 2024   16:26 Diperbarui: 13 November 2024   16:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita dihadapkan dengan pola atau perilaku yang telah berlangsung lama dan pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Namun, tidak semua kebiasaan yang telah mendarah daging itu benar. Kebiasaan yang sudah terbiasa belum tentu benar, dan sebaliknya. Kadang - kadang justru sangat terasa asing ketika kita merubah kebiasaan tersebut.

Dalam artikel ini saya akan mengulas tentang pentingnya membiasakan yang benar dari pada membenarkan yang biasa, serta dampak positif apa saja yang akan kita dapatkan bila mempu menerapkan prinsip ini.

Mengapa Kita Sering Membenarkan yang Biasa?

Perilaku yang sudah terbiasa sering kali dianggap benar tanpa dipertanyakan lagi. Hal ini disebabkan oleh kecendrungan manusia yang selalu  merasa nyaman dengan pola atau rutinitas yang telah dikenalnya. Membenarkan sesuatu yang sudah biasa lebih mudah dari pada merubahnya. Misalnya, jika dalam keluarga tidak terbiasa beribadah, mungkin hal itu akan dianggap wajar dan diterima, meski itu tidak benar.

Hal ini disebut sebagai bias kognitif, di mana otak kita mencari kenyamanan dalam pola yang telah dikenal dan cenderung menolak perubahan. Bias ini membuat kita lebih nyaman dan selalu untuk membenarkan hal-hal yang biasa, bahkan ketika kita tahu bahwa ada hal-hal yang lebih baik dan  lebih benar.

Tantangan dalam Membiasakan yang Benar

Mengubah kebiasaan yang telah lama berjalan tidaklah mudah. Membiasakan yang benar sering kali menuntut usaha ekstra, ketekunan, dan komitmen. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi antara lain:

Rasa Kurang Nyaman: Membiasakan hal yang baru dan benar mungkin terasa tidak nyaman, bahkan kadang-kadang dianggap berlebihan atau "terlalu serius." bagi pemula, namun rasa kurang nyaman ini akan hilang dengan sendirinya ketika kita sudah mulai nyaman dengan pola beru tersebut.

Butuh Waktu dan Konsistensi: Mengubah kebiasaan menjadi benar tidak bisa instan; proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama agar perilaku tersebut bisa diterima dan menjadi hal yang biasa.

Manfaat Membiasakan yang Benar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun