Harus mengevaluasi kesiapan diri secara emosional dan finansial, sebelum memutuskan untuk menikah, langkah awal yang krusial adalah mengevaluasi kesiapan diri secara menyeluruh.
 Apakah benar-benar sudah matang dalam menghadapi konflik? Lalu apakah sudah matang secara finansial? Kesiapan ini bisa saja berbeda bagi setiap orang, jadi sangat penting untuk jujur terhadap diri sendiri.
Berikutnya  diskusikan rencana masa depan dengan pasangan, yang harus diperhatikan adalah memiliki visi dan misi yang sejalan. Hal ini akan mempermudah perjalanan pernikahan, selalu diskusikan bersama mengenai tujuan hidup, dan komitmen satu dengan yang lain. Setiap ppasangan harus memahami tujuan hidup keluarga mereka, maka mereka akan kuat dalam waktu yang panjang.
Terakhir yang harus di perhatikan, jangan terburu-buru atau terlalu mengulur waktu. Terburu-buru dan menunda terlalu lama waktu sama-sama memiliki resiko dalam pernikahan, usahakan untuk mencari keseimbangan yang pas dalam artian tidak menikah karena disebabkan tekanan sosial, tetapi juga tidak menunda ketika merasa sudah siap. Yakinkan diri dan percayalah pada intuisi dan jangan selalu mengikuti standart orang lain.
Sebagai penutup, menikah adalah perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen dan tanggung jawab, jadi waktu yang terbaik untuk mengambil keputusan menikah adalah ketika seseorang benar-benar sudah siap secara lahir dan batin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H