Mohon tunggu...
Atiar
Atiar Mohon Tunggu... Petani - Penulis Lepas

Selalu takut jika tidak mencoba

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Beternak Kambing di Kalimantan Timur: Minim Peminat

4 November 2024   08:41 Diperbarui: 4 November 2024   08:55 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa bulan terakhir, saya sedang menyoroti perkembangan peternak kambing yang ada di daerah saya ( Desa Mulawarman -- Kalimantan Timur). Saya menemukan minimnya peternak-peternak muda yang ikut berkolaborasi di bidang ini, padahal kebutuhan pasokan daging selalu meningkat setiap tahunnya.

Bagi saya kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat kambing merupakan salah satu sumber protein yang cukup terjangkau dan mudah dibudidayakan. Jika krisis ini berlanjut, maka Kalimantan Timut bias mengalami Krisis pasokan daging kambing.

Menurut saya ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya minat peternak kambing di desa kami.

Yang pertama adalah, kurangnya dukungan pemerintah dan fasilitas infrastruktur. Ini merupakan Salah satu alasan yang sering saya ditemukan dilapangan. Mengapa demikian ?

Peternak kecil sering kali kesulitan mendapatkan pakan yang berkualitas, layanan kesehatan hewan, serta teknologi yang membantu meningkatkan produktivitas. Nah dengan minimnya edukasi dan subsidi juga membuat peternak kecil sangat kesulitan.

Yang keduan adalah, tingginya resiko kelumpuhan dan kematian, Beternak kambing tidak selalu menghasilkan keuntungan yang besar, terutama bagi peternak kecil. Para peternak sering kali mengeluh ketika menghadapi penyakit pada ternak mereka, perubahan iklim dan tingkat kematian yang tinggi, membuat usaha ini menjadi kurang menarik.

Yang ketiga adalah, Generasi muda kurang tertarik pada bidang peternakan. Dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya urbanisasi, generasi muda cenderung mencari pekerjaan di sector lain yang dianggap lebih menjanjikan dan tidak terlalu berat.

Kurangnya Pendidikan dan Pelatihan Banyak peternak kambing di Indonesia masih menggunakan metode tradisional yang kurang efisien. Kurangnya akses terhadap pelatihan dan pendidikan membuat para peternak sulit bersaing dan mengembangkan usaha mereka. Padahal, dengan metode modern, produktivitas dan keuntungan dari ternak kambing bisa ditingkatkan.

Penurunan minat beternak kambing merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. 

Dengan kebijakan yang mendukung, pendidikan dan pelatihan yang memadai, serta adopsi teknologi yang modern,maka bisa di pastikan peminat peternak akan meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun