Mohon tunggu...
Atiar
Atiar Mohon Tunggu... Petani - Penulis Lepas

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harmoni dalam Keluarga: Menyatukan Perbedaan untuk Kebahagiaan Bersama

23 Juni 2024   06:05 Diperbarui: 23 Juni 2024   06:13 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kumpul bersama keluarga sumber: (Dokpri)

Kata harmonis berasal dari kata harmoni. Kata harmoni sejajar artinya dengan selaras, serasi atau sesuai. Keharmonisan berarti keselarasan, keserasian dan kesesuaian. 

Keharmonisan hendak menunjuk keselarasan, keserasian atau kesesuaian sebuah kumpulan dari bermacam-macam warna, bentuk atau suara.

Keharmonisan untuk warna misalnya sebuah lukisan yang terlukis dari bermacam-macam warna yang dipadu diatas kanvas tetapi menciptakan sebuah keindahan lukisan tersebut. 

Harmonis, kata ini juga sering digunakan dalam dunia musik. "Harmonis menunjuk kepada bunyi atau suara beberapa nada.

Demikian pula keluarga disebut harmonis apabila keluarga tersebut terdiri dari berbagai karakter, waktu, hobi, dan selera tentu juga dengan segala kekurangan dan kelebihan yang masing-masing anggota keluarga miliki.

" Kebahagiaan berasal dari kata bahagia yang artinya keadaaan atau perasaan senang dan tentram, biasanya bebas dari segala yang menyusahkan.

Kebahagiaan dalam kehidupan orang percaya berbeda dengan kebahagiaan dalam kehidupan orang yang tidak percaya. Orang percaya memiliki kebahagiaan bukan karena fasilitas dunia, tetapi karena Tuhan.

Sesuai dengan penjelasan diatas bahwa keluarga harmonis merupakan keluarga yang tentram, damai, dan sukacita.

Keluarga harmonis bukan berarti bebas dari masalah namun justrulah yang sebaliknya itulah yang dinamakan keluarga harmonis lewat perbedaan karakter, hobi, dan selera justru itulah yang menyatukan perbedaan tersebut. 

Orang yang percaya kepada Tuhan tanpa segala sesuatu harta duniawi selalu ada sukacita karena Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun