Menuju Ekonomi ASEAN yang Lebih Integratif melalui Konektivitas Sistem Pembayaran di antara Negara-negara ASEAN
Pendahuluan
Di tengah dinamika global, kerja sama ekonomi regional menjadi semakin penting bagi negara-negara di Asia Tenggara. Melihat potensi ekonomi yang besar, negara-negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) berkomitmen untuk memperkuat integrasi ekonomi di kawasan ini. Salah satu aspek penting dalam mewujudkan integrasi ekonomi yang lebih dalam adalah konektivitas sistem pembayaran antara negara-negara ASEAN. Dalam upaya ini, Bank Indonesia, sebagai bank sentral Indonesia, memiliki peran penting dalam memfasilitasi dan mendorong kolaborasi pembayaran di kawasan ini.
Peran Bank Indonesia dalam Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN
Bank Indonesia, sebagai bank sentral Indonesia, memiliki tanggung jawab utama dalam mengawasi dan mengatur sistem pembayaran di negara ini. Namun, dalam konteks ASEAN, Bank Indonesia juga berperan sebagai penggerak utama dalam memperkuat konektivitas sistem pembayaran antara negara-negara anggota. Bank Indonesia bekerja sama dengan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya untuk memfasilitasi kolaborasi dan harmonisasi sistem pembayaran.
Sebagai inisiatif untuk mencapai konektivitas pembayaran yang lebih baik di ASEAN, Bank Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam program ASEAN Payment Connectivity (APC). APC bertujuan untuk memfasilitasi transfer dana lintas negara dengan biaya yang rendah, waktu yang singkat, dan keamanan yang tinggi. Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini dengan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi yang dibutuhkan dan mengharmonisasikan regulasi pembayaran di Indonesia dengan standar ASEAN.
Harmonisasi dan Standarisasi Sistem Pembayaran ASEAN
Konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN membutuhkan harmonisasi dan standarisasi. Bank Indonesia berperan penting dalam mengkoordinasikan dan mendukung upaya harmonisasi ini. Dalam kerangka kerja ASEAN, negara-negara anggota berupaya untuk menyelaraskan sistem pembayaran nasional mereka dengan standar ASEAN yang telah ditetapkan.
Bank Indonesia telah berperan aktif dalam mengadopsi standar dan praktek terbaik yang telah ditetapkan oleh Komite Stabilitas Keuangan ASEAN (ASEAN Committee on Financial Stability, ACFS). ACFS telah mengembangkan kerangka kerja dan panduan yang bertujuan untuk memfasilitasi konektivitas dan interoperabilitas sistem pembayaran di ASEAN. Dalam konteks ini, Bank Indonesia secara proaktif berperan dalam mengimplementasikan rekomendasi ACFS dan memastikan bahwa sistem pembayaran di Indonesia sesuai dengan standar internasional.
Infrastruktur Teknologi Informasi yang Kuat
Untuk mencapai konektivitas sistem pembayaran yang lebih baik di antara negara-negara ASEAN, pembangunan infrastruktur teknologi informasi yang kuat sangat penting. Bank Indonesia, bersama dengan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya, telah berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur teknologi informasi yang memadai.