– [ Sebuah Protes Sosial untuk Tuan Paduka Aceh ] –
Entah harus bagaimana hamba ceritakan
tentang perih kami yang bertutur
tentang syair mati yang dihidupkan kembali
tentang sejarah yang kehilangan ceritanya
Tuan
bagaimana perkampungan miskin orang-orang kami
bagaimana sekolah-sekolah kami,
bagaimana pusat kesehatan dipelosok kampung kami
bagaimana keadilan,
bagaimana kesejahteraan,
bagaimana, Tuan?
buka sedikit saja matamu, Tuan
lihatlah, masih banyak saudara kami yang belum makan
sementara kalian sudah kenyang dan mencuci tangan
tetangga kami yang petani
tubuhnya kering terbakar matahari
hitam legam belum makan lagi
nelayan dikampung kami
mengarungi laut membelah angin
menantang mati
menafkahi anak dan istri
lihatlah, Tuan.
kulit tubuh kami yang menghitam legam,
lelah kami membajak dada kami sendiri,
memakan benih-benih harapan kami yang mati.
lepaskankanlah sengsara kami,
hapuskanlah lapar kami.
dengarkan suara-suara kami
lenting perih kami yang setia ikhlas
ejawantahkanlah bahasa hati kami
artikan bahasa nurani kami
sebab pikiran dalam kepala kami
sebab harapan dalam dada kami
penuh dengan duka dan tangisan
maafkanlah kelancangan kami
karena kini harus mencabuti duri-duri dari tubuh kami sendiri
dari pikiran-pikiran kami sendiri
dari hati kami sendiri
kini harus kami petik airmata kebencian kami
mewakili saudara-saudara kami
kemiskinan - kemiskinan kami
sengsara kami
belenggu kami
kerontang hati kami
harapan-harapan kami
Oo
kepala ke kepala segala penuh perih
tubuh ke hati penuh perih
pikiran kami penuh perih
harapan kami penuh perih
rasakanlah perih kami
kemiskinan kami
sengsara kami
harapan kami
bebaskanlah perih kami
kepala ke kepala segala penuh perih
tubuh ke hati penuh perih
pikiran kami perih
harapan kami perih
Oo
kepala ke kepala segala penuh perih
tubuh ke hati penuh perih
rasakan perih kami
rasakan perih kami
rasakan perih kami
rasakan perih kami
rasakanlah ..... perih kami
– Zacky Rizki Ibrahim, Yogyakarta, 1 Februari 2014
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI