Mohon tunggu...
Chairan Rizkisyah
Chairan Rizkisyah Mohon Tunggu... -

Anak bungsu berbintang Aquarius yang lahir di ambon 29 Januari 1990. hobby ngegame, baca komik, nonton film, pokoknya banyak dah. Lebih sering ceria daripada murung, tapi sering juga marah-marah. suka banget mengasah bahasa Inggris. Online wajib banget. kebiasaan buruk apa ya??? tanya ja ma orang laen yah. . . . . Untuk Info lebih lanjut tentang saya, silahkan berkawan sama saya ya. . . haha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ajang “Mis-mis-an”, Seimbangkah dengan Kenyataanya Atau Ketenaran Semata?

20 Mei 2010   05:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin bagi setiap wanita, menjadi cantik dan terkenal sangat berarti bagi mereka. Buktinya banyak sekali ajang ‘Miss-Miss-an” yang diselenggarakan, baik di level desa, kabupaten, kota, organisasi, perusahaan, nasional dan bahkan berskalainternasional. Mana pernah ada kontes “Mister-Misteran”??? nggak ada kan???? Tapi emang semua itu tak lepas dari wanita yang memiliki maratabat dan harga diri yang amat berharga dan dijaga.

Kontes itu katanya sih bukan hanya mengandalkan beauty aja, tapi brain and behavior juga. Jadi intinya nggak cantik juga bisa ngikut, tapi nyatanya???? Belum pernah sampai saat ini saya melihat wanita yang tak cantik mengikuti kontes-kontes tersebut. Yah mungkin juga untuk menjaga iamge yah. Dan bagi yang menang, mulai dari kontes tingkat rendah sampai tingkat abupaten/kota akan menjadi wakil tempat dia mengikuti kontes tersebut dan ada juga yang menjadi duta. Mungkin dalam hal ini benar terjadi, namun bila di tingkat nasional dan internasional???? Who know’s????

Kebanyakan yang lolos dan menjadi juara di tingkat disebut sebagai duta dari negaranya dan mewakili negaranya ke ajang dunia. Dan yang mereka dapatkan yaitu ketenaran, dan selama mengikuti ajang internasional itu, katanya untuk mewakili negara mereka , tapi tidak efektif. Kalo disebut untuk mencari wanita tercantik sejagat baru cocok. Bayangkan saja untuk menjadi juara harus melewati beberP test, tapi hanya test menenakan baju pesta, bikini, dan gaun lainnya yang ditanyangkan secara langsung dan mengenai wawasan dan kemampuan mereka hanyan sebentar. Jadi untuk menjadi duta negara hatus seperti itu?????

Jelas hal di atas patut dipertanyakan. Apa input dan output yang didapatkan dari kontes seperti itu. Apakah sesuai dengan maksud dan tujuan kontes tersebut diadakan???? Saya tidak kontra dengan hal itu, tapi alangkah baiknya bila semua itu disesuaikan kembali dengan tujuan kontes tersebut diadakan. Bila hanya untuk mencari wanita tercantik di dunia, yah boleh saja seperti itu. Kasihan wakil yang mewakili negara seperti Indonesia yang mana, saat dia mengikuti kontes tersebut untuk menaikkan nama Indonesia, walaupun tidak teralu efektif, malah di demo sebelum pulang ke Indonesia dan saat tiba di Indonesia. Belum lagi bila dia beragama islam yang nyata-nyata sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita dan selalu mengajari untuk menutupi aurat. Seperti saat ini yang mana Miss USA dimenangi oleh warga Amerika yang merupakan imigran asal Lebanon yang merupakan wanita Muslimah. Hal itu pasti tidak di senangi oleh warga muslim lainnya, walaupun dia mewakili Amerika yang notabene negara yang bebas.

Selain itu menjadi duta agar negaranya terangkat di mata dunia juga kurang efektif. Karena saat dia menangpun apa yang dapat dia perbuat untuk mengangkat nama negaranya???? Amat susah mencari faktanya. Paling orang hanya tahu, oh dia ini dari negar X ya. Ujung dari kontes ini juga hanya ketenaran yang di dapat oleh si pemenang. Kontrak iklan dari sponsor yang menyelenggarakan acara itu, kontrak film dari production house, tawaran menjadi quest star di berbagai talk show dan banyak lagi yang intinya mendongkrak popularitas si pemenang dan tidak mengangkat nama negaranya.

Jadi, apa sebenarnya inti dan perlunya kontes yang mengatasnamakan sebagai wakil untuk mengangkat nama negara itu??? Apakah bukan hanya ajang mencari popularitas semata??? Sekali lagi kitatak ada yang melarang hal tersebut, tapi alangkah baiknya bila semua itu sesuai dan tak melenceng dari target sebenarnya hal itu diadakan. Bagaimana menurut anda????? Karena di sini saya hanya menyampaikan pikiran saya yang selama ini tertanam di benak saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun