Apa layak jika Indonesia disebut sebagai negara yang sudah merdeka? Jika kata merdeka hanya menjadi kata kiasan, kesejahteraan saja terabaikan, dimana pancasila yang diagungkan? Sampai sekarang pun masih banyak masalah yang dihadapi, rakyat masih menderita kemiskinan, banyaknya pengangguran, terutama krisis ketidak adilan.
Sudah beberapa hari ini, Tanah Air kita dihebohkan dengan pembahasan RUU Cipta kerja, tentang pengesahannya pada 5 Oktober lalu, yang menghadirkan drama baru di tengah pandemi seperti sekarang ini. Hingga memicu demonstrasi besar-besaran yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Berbagai warna alamamater kampus, bahkan pelajar STM mewarnai jalanan demi menyuarakan aspirasi rakyat.
Tapi apa mereka benar-benar paham dengan apa yang sedang diperjuangkan, juga apa tujuan dan maksud dari demo yang dilakukan?
Jika demonstran sudah turun ke jalan, berarti mereka sudah merasa bahwa negerinya sedang tidak baik-baik saja, merasa ada yang tidak benar dengan disahkannya RUU Cipta Kerja dan juga meminta pemerintah mencabutnya, bukan hanya isi dari UU yang dipertanyakan tapi juga waktu pengesahan yang terkesan terburu-buru.
Di depan istana Negara dan gedung DPR RI (08/10/2020), ada puluhan pelajar yang diamankan oleh pihak kepolisian dan mayoritas dari mereka tidak paham dengan tujuannya melakukan aksi demo tersebut. Mereka bahkan tidak bisa menerangkan apa itu omnibus low ketika ditanya oleh Kaporles Metro Depok, Aziz Andriansyah.
"Ada beberapa elemen masyarakat yang melaksanakan aksi unjuk rasa di DPR RI maupun Istana Negara akibat ketidakpuasan disahkannya omnibus low, yang diikuti oleh beberapa elemen. namun ada beberapa elemen yang sebenarnya tidak mempunyai kepentingan apa-apa kecuali menimbulkan keributan. Yang sudah kita investigasi, ada anak sekolah, anak smp bahkan anak yang sudah lulus bahkan dilkeluarkan masih menggunakan seragam hanya untuk mengikuti unjuk rasa."ujarnya
Aziz mengatakan pihaknya memberikan pembinaan pada pelajar yang diamankan, serta memanggil para orang tuanya(jakarta.tribunnews.com/2020)
Amat disayangkan, bagi sebagian demonstran yang bersungguh-sungguh ingin menyuarakan aspirasi justru menjadi korban keributan beberapa pihak yang tidak berkepentingan dan hanya sekadar ingin eksis atau upload di media sosial untuk menunjukan partisipasinya mengikuti aksi sehingga timbul hal-hal yang tidak diharapkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H