Hari ini hari yang bersejarah, pernah bersimbah dengan darah, ditengah hari yang cerah, engkau tegak berdiri dan marah kepada mereka kaum penjajah. Hari itu kau tentukan arah. Sungguh aku merindukanmu. .
Waktu berlalu, kehidupan berjalan, namamu masih terukir dalam dadaku yang berdiri dengan kikuk mencoba meringsek diantara semak belukar yg mulai menyelimuti tubuhku. Sungguh aku merindukanmu. .
Kubercerita tentang dirimu kepada mereka, aku berteriak lantang melawan bisingnya suara kendaraan bermotor. Kucari dirimu, pahlawanku. Kutanya mereka, mereka tak tahu menjawab. Mereka balik bertanya, itu siapa ya ?
Ada apa ini? Apa yang terjadi?
Sudahkah kita dilupakan, atau memang mereka yang tidak diingatkan...
Aku selalu bercerita tentangmu, nama besarmu, jasamu, dan juga harapanmu. Ternyata bagi mereka hanya sekedar bayang semu. .
Hari ini aku masih berdiri. Kucoba bertahan walau perih. Akan kutunggu hingga kau kembali dari petualanganmu, akan kunanti kau bangun dari tidur panjangmu. Aku membutuhkanmu, semangat darimu, semangat perjuangan. Sungguh aku merindukanmu, Pahlawanku. .