Dengan kepergian Shena si jazzy Voice and Style...wah jadi kurang menarik nonton X-Factor itu buat saya...Pergi karena para SMSer...yang saya yakin hanyalah didominasi para Kawula Muda Penggemar Kontestan..bukan Pemusik atau Penggemar Musik atau Penggemar Lagu atau Audiophile...yah begitulah acara dengan memakai SMS-er. Terlebih lagi ada perdebatan wawasan diantara para Juri dimana Papi Bebi ngotot....katanya harus dinilai dengan dasar "kompetisi" bukan komersial cq Potensi Rekaman dll. Â Tentu saja pendapat ini menjadi kontroversial sendiri...kok Kompetisi (biasanya basis kecakapan) kok akhirnya dijuri oleh SMS !
Dhani dan Anggun akhirnya juga buka Kartu...ujung2nya kan yang diharap Rekaman ..Album di Blantika Musik Indonesia...terlepas menang atau tidak diacara "Kompetisi" X-Factor Indonesia ini...Thus bagi Penikmat Musik...Kwalitas Musik.....Kreativitas Musik...Kemampuan recycling lagu antar Genre..pupus sudah...yang akan kita lihat adalah bagaimana para ABGdan Kawula Muda akan menghamburkan uangnya untuk SMS yang Rp 2.200/SMS itu dalam menduklung Fatin SL dan Mikha A.
Saya sekarang beralih ke The Voice yang sudah memasuki tahap Show...Disitu Coachnya terang2an menyatakan..."meskipun nanti kamu tidak terpilih oleh SMS...pada dasarnya kamu sudah jadi...berjkuanglah di dunia rekaman.....keren !" recycling lagu cukup banyak dilakukan dan lebih berani misalnya lagu "Kompor Mledug"nya Benyamin S yang dasarnya sudah Blues Classic..dibawakan kembali oleh Dita dengan Blues Contemporer...asyik....banget.
Ini mengingatkan saya kepada Shena yang di X-Factor yang telah berani merecycle lagu antar Genre "Bang Toyib" nya Wali dan sebuah lagu Dangdut Evie Tamala....ke Jazz & Blues....
Bisa disaksikan tadi malam Billy Simpson merecycle lagu lama ke Genre lain.....Penikmat musik silahkan tengok The Voice...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H