Hidup Angkutan Umum Jakarta

Angkutan umum di Jakarta.... Baik itu bus maupun kereta, mereka selalu berkesan dalam hati pekerja keras di Jakarta. Mereka sering terlihat membawa begitu banyak orang untuk diangkut dari satu tempat ke tempat lain. Ya, itu memang fungsi dari mereka. Namun, hal yang berkesan itu bukan proses pergerakan dari satu tempat ke tempat lain. Proses yang terjadi dalam angkutan umum ini membuat mereka itu seolah-olah mempunyai hidup sendiri.

Hidup dari angkutan umum di Jakarta tampak pada berbagai kisah yang cukup unik. Baik itu terkena copet HP di Stasiun Manggarai, lupa isi saldo saat naik bus non BRT, dan sebagainya. Masyarakat pun memanfaatkan angkutan umum dengan cara yang berbeda-beda. Baik itu sebagai tempat yang dijumpai saat pulang kerja, tempat yang dijumpai saat ingin supporteran, dan sebagainya. Alhasil, mereka menjadi jembatan atas kerja keras yang diusahakan oleh begitu banyak orang di Jakarta. 

Kereta yang dari waktu fajar pagi belum terbit sampai matahari sudah terbenam terus melayani umat manusia. Di tengah suara kereta yang dag dug dag dug itu, tak jarang terlihat pekerja lelah yang tertidur. Suara yang begitu kencang diiringi oleh pengumuman lewat speaker terkencang yang saya tahu.

Bus pun juga tak mau kalah dengan kereta. Umat manusia naik pada berbagai bus yang tersebar pada berbagai rute di Jakarta. Baik itu halte BRT maupun halte non-BRT, manusia tetap ingin mengejar tempat duduk saat masuk ke dalam bus. Cepat-cepat tap kartu saja, semoga terbaca oleh sistem yang ada.

Sesungguhnya, hidup masyarakat Jakarta tak akan pernah terlepas dari pahlawan yang tak hidup ini. Hei angkutan umum! Saya tahu kalian tak hidup. Akan tetapi, seluruh kisah yang tampak pada kalian akan selalu membekas pada hati pekerja keras di Jakarta. Semoga kalian semakin luar biasa untuk tahun-tahun yang akan datang!