Mohon tunggu...
Cornelius Aji
Cornelius Aji Mohon Tunggu... -

hanya seorang yang sangat mencintai tanah airnya, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

pecundang sejati

13 September 2012   13:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:31 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

disore hari yang hujan di dalam sebuah kamar kos………

Sambil tiduran, aku ingat, sebuah cerita di salah satu perjalanan hidupku, sebuah cerita yang nga terlalu istimewa dan patut dikenang sih…tp mungkin bagi orang orang  tertentu menjadi cerita yang "istimewa" dan menjadi sangat sulit dilupakan…. dulu aku mempunyai teman yang di anggap "Loser" alias pecundang sejati oleh teman2ku  yang lain, bahkan yang baru kenal sekalipun, kenapa bisa begitu???

dia dianggap ”aneh” bukan karena bentuk fisiknya melainkan dari sikapnya yang lebay merangsang meluapnya emosi di kepala, mendengar dia ngomong aja dah bikin kuping panas, apalagi liat tingkahnya yang sok cari muka di mana2, sok bisa ini itu padahal kenyataannya nol besar, lagaknya bikin orang malas untuk berinteraksi…..yah itulah temanku, teman 1 angkatan dahulu…..

Di perjalananku selama ini aku berjumpa begitu banyak orang yang dianggap "Loser", "black list",  "pecundang Sejati, atau apalah sebutannya oleh orang2 di sekitarnya , dari kecil, remaja, sampai sekarang selalu saja ada, tapi tidak semuanya embel2 ”black list” disebabkan oleh dirinya sendiri, mungkin juga di sebabkan oleh kerabat, teman, ato orang lain yang berinteraksi dengannya…..dulu di kampung, aku ingat temen sekampungku yang selalu saja di jauhi oleh anak2 sebayanya cuma karena dia anak seorang terpidana, jadi semua orang tua melarang anaknya bermain dengan anak itu, padahal yang terpidana bapaknya, tp yang kena imbasnya adalah anaknya, so masa kecilnya menjadi cacat atau kurang sempurna karena tidak ada teman yang mau bermain dengannya…. sungguh ironis memang bahkan diapun nga tau knapa teman2nya menjauhinya…..hmmmmmmmm

ada kasus lagi waktu aku menginjak remaja (SMP), temen kelasku dijadikan bahan olok2an 1 kelas bahkan 1 angkatan cuma karena dia satu2nya cwek kriting yang ada di kelasku…. sungguh perih kalo inget itu, yah bagaimana nga perih anak seumuran SMP dah kenal yg namanya SARA apalagi aku sekolah di sekolah Negeri yang notabene lebih universal...

tapi inilah kenyataanya, banyak pandangan2 miring mengenai orang ”loser” ini, selalu ada aja ledekan, cemoohan, bahkan cacian yang selalu melekat di telinga….ya ”mungkin” itu menjadi salah satu bentuk perhatian orang lain untuknya…..mungkin juga dalam imajinasinya, orang lain melihat dirinya dan memberikan kasih sayangnya dalam bentuk ledekan, berarti semakin dia diledekin semakin dia di perhatikan…halah…..ngawur juga yak….hehehe…..yah begitulah, bagi orang lain, si loser atau siblacklist ini selalu menciptakan efek negatif bagi orang lain, ada saja kesalahan di mata orang lain, seperti nga ada toleransi sedikitpun untuknya, dideketnya bawaannya menjauh mulu….bahkan yang paling exstrim kadang beliau dianggap tidak ada diantara orang orang kalau sama2 ngumpul…sadis memang……

aku mulai berpikir dan berandai-andai, mencoba membayangkan ”berkontemplasi” menjadi seorang loser……. aku yang dah lumayan banyak relasi ini(sedikit bergaya..hehehe), setiap hari, bahkan setiap waktu akan mendapatkan tatapan mata2 yang tajam dan dingin di setiap perjumpaan dengan teman2ku…ada yang mulai menjauh, ada yang cuma basa basi tuk ngomong kmudian kabur, ada yang cuek nga nganggep aku ada, ada juga yang bener2 terang2an ngomong didepanku apa adanya tanpa ada"tedeng aling-aling"(basa-basi.red) kekesalannya padaku….aku coba ngomong nga ada yang mendengarkan dan menanggapi, aku coba berpendapat nga ada yang percaya….ya itulah aku si loser yang terlahir sebagai sosok alien yang coba berinteraksi dengan manusia…..pasti nga bakalan nyambung bahasanya………dunia telah menutup matanya bagi seorang alien kayak aku……huh malang bener yak…..

emmm, jadi inget sama salah satu spiritualitas Ignatian tentang option for the poor + preferential for the poor….yang intinya berpihak pada mereka yang miskin….siapakah mereka yang miskin?????mereka yang miskin adalah mereka yang tidak diperhatikan, kaum minoritas, yang sering kali kalah, atau yang menjadi korban dari penindasan dan sistem…….yah itulah mereka kaum pecundang abadi, kaum black list, kaum loser….sekarang tinggal kita yang menyikapinya,……

kalo menurut Anthony de Mello, salah satu penyebab ketidakbahagiaan kita di dunia adalah kita tidak mampu menerima orang yang ”miskin” itu, seseorang yang selalu kita hindari……aku berpikir tentang orang tersebut maka yang ada di otakku adalah energi negatif yang akan selalu menggangu pikiranku, apalagi aku bertatapan dengannya, pasti akan banyak lagi energi yang terbuang untuk melakukan hal2 yang konyol….padahal semua itu tercipta dari pikiranku sendiri….dan aku begini bukan tanggung jawab dia tapi tanggung jawabku sendiri….hehehe…aneh memang…..

sekarang kita rubah sedikit mind set kita……dia yang disana, yang selalu terpinggirkan, yang katanya sombong, sok tau, sok bisa, centil, suka bohong, anak seorang terpidana, yang kulitnya item, yang giginya tonggos, dll…..adalah orang malang yang sakit dan perlu pertolongan, mereka kadang tidak tau apa yang mereka lakukan, kadang juga mereka jg perlu proses untuk mengetahui keberadaan mereka, dan itu perlu orang lain yang memahami, membimbing….dan orang itu diri kita…. pasti si loser dengan bangga akan berkata pada dunia dan Tuhannya”dunia ternyata indah ya” klo kita memberikan sedikit pencerahan di hatinya, memberikan sedikit perhatian yang tulus…..

lalu ap efeknya bagi kita…..kita akan lebih tenang, bebas dalam menjalani hidup, nga perlu buang2 energi untuk berpikir macam2 tentang orang lain, mencari-cari alasan ato kesalahan yang nga perlu, dan nga ada lagi istilah ”petak umpet” lari untuk menghindar….dan yang pasti kita akan lebih bisa menerima perbedaan….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun