UUD 1945
Pasal 31
(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
MAHAL!!!!
kata pertama yang muncul saat ngobrol tentang "kuliah" dengan seorang ibu penjual sayur di pasar ciracas jakarta timur
"Kenapa ya Biaya sekolah sekarang mahal banget ya mas, apalagi biaya kuliah..pasti lebih mahal lagi?" keluh beliau saat ngobrol soal anaknya yang sudah lolos UMPTN di salah satu perguruan negeri di jakarta.. dan aku cuma tersenyum sekaligus mikir kalo mengingat-ingat pernyataan ibu tersebut....
Orang tua jaman sekarang memang harus berjibaku melawan perasaannya sendiri, bagaimana tidak, mereka di pusingkan dengan kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin sulit, ditambah lagi memikirkan masa depan sang buah hati tentang pendidikannya yang sudah tidak "ramah" lagi bagi kantong..pasti setiap orang tua ingin mendapatkan sekolah yang berkualitas untuk anak-anaknya dan itu bertolak belakang dengan kata MURAH...
yahh klo menurut pandanganku pribadi.. memang untuk sekolah yang berkualitas itu memang mahal..ya itu dikarenakan biaya2 yang terjadi pada saat proses belajar mengajar atau biasa di sebut biaya operasional. sekolah juga dituntut harus relevan dengan perkembangan jaman..misalnya pengadaan Laboratorium untuk praktikum, alat peraga, mesin2 untuk mengajar, bahkan staf pengajarnya semuanya harus di upgrade menyesuaikan perkembangan jaman.. semuanya itu demi kemajuan peserta didiknya..
tetapi siapakah yang menjadi "korban" upgrade fasilitas...?? tidak lain dan tidak bukan adalah siswa atopun mahasiswa... yah mereka calon masa depan bangsa yang akan menanggung biaya2 operasional itu..mungkin untuk sekolah-sekolah negeri mendapat sedikit bantuan dari pemerintah lewat program BOS walaupun tidak 100% di tanggung pemerintah, tetapi sedikit mengurangi beban calon murid... tetapi untuk sekolah2 swasta bagaimana??? ada sebagian yang masih mengandalkan foundation/ yayasan dari pihak tertentu, ada juga sebagian mandiri lewat karya-karya yang dapat di jual kembali....tapi tetap saja biaya tetap selalu membumbung tinggi untuk sekolah2 elite swasta..dan itu menjadi semacam jurang pemisah yang cukup lebar dalam dunia pendidikan...
beberapa waktu lalu lewat ngobrol2 kecil bersama teman-teman, kami tergelitik tentang peran kami sebagai alumni dari sekolah-sekolah yang dulu pernah menjadi tempat bernaung kita untuk menuntut ilmu,, apakah yang bisa kita lakukan untuk sekolah2 yang telah berjasa membentuk otak dan karakter pribadi kita?? bisakah kita sebagai alumni berperan? yahh..pertanyaan2 kecil dengan banyak harapan dibelakangnya.
lalu kami mencoba berandai2 misalkan A seorang alumni menyisihkan 50000 rupiah tiap bulan untuk SDnya, padahal di SD tersebut mempunyai 1000 alumni yang sudah lulus dan sukses, dan 1000 alumni tersebut berpikiran sama dengan A, maka SD tersebut mempunyai dana segar sejumlah 50 juta/bulan...luar biasa bukan...dan itu bisa sangat membantu menutup biaya operasional SD tersebut tiap bulannya...apa dampaknya bagi siswa/mahasiswa?