Mohon tunggu...
Cornelius Sianturi
Cornelius Sianturi Mohon Tunggu... Dosen dan Pemerhati Pendidikan -

Saya bekerja sebagai pengajar dan pemerhati pendidikan ... tinggal di Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Selangkah Lebih: Pembekalan Purna Tugas Anda

29 Juli 2016   13:01 Diperbarui: 22 Agustus 2016   21:09 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar kecil di kompleks perumahan kami dapat dimasuki dari dua arah, yaitu dari Timur dan dari Barat. Keduanya dijaga oleh tukang parkir yang lebih bertugas sebagai penjaga sepeda motor ibu-ibu yang sedang berbelanja. Yang berbeda dari kedua tempat parkir tersebut adalah tempat parkir yang berada di sisi Barat lebih ramai daripada sisi Timur. Setelah saya perhatikan, itu ternyata karena tukang parkir di sisi Barat menggunakan kardus-kardus bekas mi instan atau air mineral untuk menutupi jok motor para Ibu yang sedang berbelanja sehingga tidak menjadi panas, sedangkan tukang parkir di sisi Timur lebih sering terlihat hanya duduk berpangku tangan.

Tukang parkir di sisi Barat pasar melakukan sesuatu yang lebih, yang tidak dilakukan rekannya di sisi Timur. Itu membuatnya mendapatkan pelanggan yang lebih banyak, yang berarti lebih banyak pemasukan. Bila kita mempunyai sikap seperti itu dalam hidup kita, tentunya tidaklah mengherankan jika akan ada lebih banyak berkat yang datang menghampiri kita.

Ketika kita berada dalam usia produktif dengan pekerjaan yang tetap, kepastian menerima gaji setiap bulan dan fasilitas yang mendukung, maka dapat dikatakan kita sedang berada dalam zona nyaman kita. Namun kita tahu bahwa kita tidak akan selalu berada disitu, bukan? Berjalannya waktu dan pertambahan usia akan mengakhiri semua itu. Apakah yang akan kita lakukan dengan zona nyaman kita? Apakah kita hanya akan duduk berpangku tangan, ataukah ada sesuatu yang lebih yang dapat kita lakukan?

“Berjalan selangkah lebih jauh” atau melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menikmati zona nyaman dunia kerja saat ini adalah dengan melakukan pembekalan purna tugas. Penghalang yang umum kita temukan adalah tidak terlalu memikirkan masa pensiun karena berpikir masih akan menerima uang pensiun kelak, dan ketika saatnya tiba kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan dengan hari-hari pensiun kita. Sikap seperti ini akan sangat merugikan kita.

Jika kita bersedia “berjalan selangkah lebih jauh” untuk melakukan pembekalan purna tugas, kita akan ditolong untuk mengelola uang pesangon atau uang pensiun kita dengan lebih baik. Kita benar-benar perlu memikirkan hal ini karena ketika kita pensiun tidak serta merta kebutuhan kita berkurang. Di saat-saat seperti ini misalnya kita membutuhkan uang untuk menikahkan anak, pembiayaan kesehatan kita di usia lanjut, dan sebagainya; semua itu jumlahnya tidak sedikit.

Dalam pembekalan purna tugas, kita juga akan ditolong untuk memanfaatkan hari-hari pensiun yang akan kita jalani. Masa pensiun memberi kita waktu yang dapat dikatakan  “sangat banyak” bahkan untuk diri kita sendiri. Para pensiunan yang telah melakukan pembekalan purna tugas mendapati diri mereka adalah orang-orang yang justru “lebih sibuk” daripada saat mereka masih di dunia kerja. Dengan waktu yang kini dapat mereka atur sendiri, mereka berdaya dan berkarya bagi sesama dan lingkungan melalui pengalaman mereka di dunia kerja, ilmu dan keahlian yang mereka miliki.  Mereka pun menjadi orang-orang yang lebih bahagia karena kini berkesempatan menyalurkan hobi dan meningkatkan hubungan dengan pasangan.

Saat melakukan pembekalan purna tugas kita diajak untuk memandang ke masa depan, kepada hari-hari yang akan kita jalani kelak di masa pensiun. Untuk itu kita harus memberi kesempatan bagi otak kita untuk memikirkannya, bahkan mungkin melakukan perbaikan dan perubahan gaya hidup kita yang sekarang kita jalani. Namun jika kita berani “berjalan selangkah lebih jauh” maka berkat-berkat itu akan menjadi milik kita.

Untuk pembekalan purna tugas yang lengkap dan praktis, dapat dilihat di: KarierKedua.com

Yogyakarta, 28 Juli 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun