Mohon tunggu...
cornellia widiastuti
cornellia widiastuti Mohon Tunggu... Wiraswasta - www.cornelliaw.com

Ingin berteman dengan banyak kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ditinggal Ibu

4 April 2020   05:28 Diperbarui: 4 April 2020   05:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita berada di satu semesta,
namun nyatanya berbeda asmara.
Kata-katamu sudah terpotong makna.
Janjimupun sudah tersembelih dusta
ketika kau memutuskan untuk alpa,
untuk mencari kehidupan lampaumu yang aku sita.
Maafkan Ibu, kau berkata.
Aku hanya gadis yang ingin mencari makna.
Aku akan kembali setelah menuntaskan cita-cita.
Di dalam keranjang bambu, kau meninggalkanku di depan gapura,
ketika ayam jantan pun belum membuka mata.

Semenjak itu sudah terlewati satu dasawarsa,
di sini aku mengetuk kaca jendela,
mengantungi uang logam hasil meminta-minta,
masih bergerilya mencari cinta.
Berharap pencampakanmu dulu tidaklah nyata.
Percaya bahwa kepergianmu karena aku yang berdosa.
Akan kutunggu sebuah dunia,
dimana cintamu akhirnya berirama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun